Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Tim nasional U-19 Indonesia harus mengakui keunggulan Brasil dengan skor 0-1 dalam pertandingan Grup C Toulon Tournament 2017 di Stade d'Honneur Marcel Roustan, Rabu (31/5/2017).
Di balik kekalahan tersebut, Garuda Nusantara -julukan timnas U-19 - bermain cukup baik setidaknya pada babak kedua. Egy Maulana dan kawan-kawan menciptakan lebih banyak ancaman dan membuat Brasil kesulitan menguasai bola.
Salah satu pemain menonjol pada laga tersebut adalah sang kiper, Muhammad Riyandi. Selain melakukan sejumlah penyelamatan penting, kiper yang merupakan jebolan Liga Kompas Gramedia tersebut memiliki karakter kiper modern.
Dia mampu mengalirkan bola ke rekan yang berada di dekatnya.
Baca juga: Musik Gamelan Mengalun Saat Timnas U-19 Vs Brasil U-20
Kiper modern bukan hanya menjaga gawang. Namun, dia dituntut menginisiasi serangan, distribusi bola, dan pintar menyapu bola.
Keunggulan tersebut ada di dalam diri Riyandi. Ia menjelaskan bahwa dirinya memang dituntut oleh pelatih Indra Sjafri agar bermain lebih banyak menggunakan kaki.
"Awalnya, saya tidak begitu bisa main dari kaki ke kaki. Filosofi pelatih Indra Sjafri ingin membangun serangan mulai dari kiper," kata kiper milik Barito Putera tersebut kepada JUARA.net, Kamis (1/6/2017).
"Jadi, kiper harus berani menguasai bola. Dari situ, saya mulai belajar dari hari pertama sampai sekarang," tuturnya menambahkan.
Agar terbiasa bermain modern, Riyandi mengaku selalu "menyantap" menu latihan passing dalam latihan bersama pelatih kiper Jarot Supriadi. Dia juga kerap mempelajari gaya penampilan kiper idolanya, Manuel Neuer.