Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Juara Coupe de France, PSG Raih Treble Winner Mungil

By Jumat, 2 Juni 2017 | 15:34 WIB
Kapten Paris Saint-Germain, Thiago Silva, mengangkat trofi juara Coupe de France atau Piala Prancis setelah menekuk Angers SCO dalam laga final di Stade de France, Saint-Denis, 27 Mei 2017. (THOMAS SAMSON / AFP)

Unai Emery dan Paris Saint- Germain patut berterima kasih kepada bek Senegal milik Angers, Issa Cissokho, yang mestinya tidak dengan rela hati membuat gol bunuh diri. Gol itu terjadi pada pengujung babak kedua dan membuat PSG bisa menjadi juara Coupe de France untuk ke-11 kalinya. 

Penulis: Dian Savitri

Jumlah itu satu lebih banyak dibanding Marseille. Final yang digelar di Stade de France, Saint Denis, pada 27 Mei itu mempertemukan Angers – yang terakhir kali main di final 60 tahun lalu – dengan PSG, juara bertahan dua kali beruntun.

Ditambah Coupe de France, berarti Emery mempersembahkan tiga trofi pada musim pertamanya sebagai pelatih PSG. Dua sebelumnya adalah Trophee des Champions dan Coupe de la Ligue. Tiga trofi level itu beken dengan julukan Mickey Mouse Treble.

Apa pun itu, yang penting Emery sangat bahagia. PSG bisa mengakhiri musim medioker yang mereka alami sepanjang 2016/17. Tidak mendapat juara liga, tersingkir juga dari Liga Champion pada 16 Besar.

Pada final itu, PSG mendominasi permainan, seperti yang bisa dilihat pada statistik.

Memasuki akhir pertandingan final edisi ke-100 itu, Cissokho – kakak bek Prancis yang bermain di Aston Villa, Aly Cissokho – kewalahan ketika dipepet oleh gelandang PSG, Blaise Matuidi, di dekat gawang, yang menyebabkan sepak pojok.

Cissokho lantas menyundul bola dengan bagian belakang kepalanya, ‘menerima’ sepak pojok dari Angel Di Maria.

Baca Juga:

“Merupakan kemenangan yang penting. Setelah ini, kami akan menganalisa apa yang harus dikembangkan atau diubah agar kami bisa berbuat lebih baik di liga dan Liga Champion musim depan,” kata Emery, seperti dikutip dari situs resmi Ligue 1.

Berita seputar Emery akan didepak pada musim panas ini masih beredar. Tentu saja, pelatih Angers, Stephane Moulin, jauh dari kata senang. Ia gagal membawa klubnya meraih trofi untuk pertama kalinya.

“Sangat mengecewakan. Ketika kami kalah, tentu saja kami sangat kecewa. Namun, kami juga bangga, karena kami punya potensi untuk menang. Kami sempat membuat PSG kewalahan dan ragu,” kata Moulin.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P