Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Penyerang tim nasional U-22 Indonesia, Ahmad Nur Hardianto, menjadikan bulan suci Ramadhan sebagai momen berkumpul dengan keluarga. Bomber Persela Lamongan itu pun memiliki menu kesukaan saat berbuka puasa.
"Saya suka es campur dan Soto Lamongan. Kalau suruh pilih antara es campur dan soto, saya lebih memilih soto. Enak banget. Tiada duanya," kata Nur Hardianto kepada JUARA.net pada sela-sela pemusatan latihan timnas di Bali, beberapa waktu lalu.
Saat awal puasa, Nur Hardianto memilih berziarah ke makam kedua orang tuanya. "Ayah meninggal saat saya masih Sekolah Dasar, sementara ibu meninggal waktu saya SMA (Sekolah Menengah Atas). Biasanya, saya sama ketiga kakak kalau nyekar ke makam orang tua," ujar pemain kelahiran 8 Maret 1995 tersebut.
Saat ini, Ahmad Nur sedang dalam proses pemulihan cedera adductor. Cedera tersebut didapatkan Nur Hardianto seusai tampil pada laga persahabatan kontra Persija Jakarta di Stadion Patriot, Kota Bekasi, Jawa Barat, Rabu (5/4/2017).
"Ya semoga cepat pulih dari cedera ini. Prediksinya, istirahat selama tiga minggu dan pemulihan selama sebulan," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Nur Hardianto memberikan tips untuk menjaga kebugaran. "Latihan tetap sore dan malam. Sebelum buka dan setelah tarawih, latihan. Istirahat yang cukup dan jangan tidur terlalu malam," ungkap Nur Hardianto.
Dian, sapaan akrab Ahmad Nur, menandai debutnya bersama timnas dengan manis. Penyerang Persela Lamongan tersebut mencetak satu gol saat timnas takluk 1-3 dari Myanmar pada laga persahabatan di Stadion Pakansari, Cibinong, pada 21 Maret 2017.
Dian merupakan pemain yang tak pernah dipoles di sekolah sepak bola (SSB) seperti kebanyakan pemain lain. Dia hanya mengasah kemampuannya secara otodidaktik.
Karier Dian menuju jenjang profesional dimulai pada 2013. Bermodal bakat alami, dia mencoba peruntungan mengikuti seleksi tim Kabupaten Lamongan yang berlaga di Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur. Saat itu, usianya masih 18 tahun.