Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Penyelenggara MotoGP Soroti Keputusan Fernando Alonso

By Nugyasa Laksamana - Sabtu, 27 Mei 2017 | 18:57 WIB
Pebalap Formula 1 asal Spanyol, Fernando Alonso (kiri), berbincang dengan CEO Dorna Sports (organisasi penyelenggara balapan MotoGP) Carmelo Ezpeleta pada sesi kualifikasi balapan MotoGP di Sirkuit Mugello, Italia, 21 Mei 2016. (AFP/GIUSEPPE CACACE)

Keputusan pebalap Spanyol, Fernando Alonso, untuk melewatkan GP Monaco dengan balapan Indianapolis 500 (Indy 500), akhir pekan ini, masih mengundang pihak lain untuk mengeluarkan komentar.

Kali ini, giliran Carmelo Ezpeleta selaku CEO Dorna Sports, organisasi penyelenggara MotoGP, yang bersuara.

Menurut Ezpeleta, keputusan Alonso itu menandakan ada sesuatu yang tak beres di dalam Formula 1. Ezpeleta menilai hal seperti ini sulit terjadi jika F1 masih dipimpin oleh Bernie Ecclestone.

Saat ini, F1 dimiliki oleh perusahaan Amerika Serikat, Liberty Media. Mereka mengakuisisi F1 dari tangan Ecclestone dengan biaya 8 miliar dollar AS (Rp 106 triliun).


"Bagi saya pribadi sebagai teman Alonso, saya pikir sangat bagus bahwa dia akan membalap di ajang Indy 500," kata Ezpeleta seperti dilansir Motorsport.

"Namun, pada saat yang sama, saya yakin hal seperti ini tak mungkin terjadi pada beberapa tahun yang lalu. Saya pasti terkejut jika itu terjadi saat Ecclestone masih memimpin F1," tutur Ezpeleta.

Ezpeleta pun menegaskan bahwa pebalap MotoGP tak diperbolehkan berkompetisi di ajang lain tanpa seizin penyelenggara.

"Dalam kontrak kami ada klausul yang menyatakan bahwa pebalap tidak dapat berkompetisi dalam ajang lain kecuali jika kami menyetujuinya. Namun, hal itu belum pernah terjadi," kata Ezpeleta.


Dengan keikutsertaan pada Indy 500, Alonso akan absen pada seri kelima F1 di Sirkuit Monaco, Monte Carlo pada akhir pekan ini.

Posisi lowong yang ditinggalkan Alonso di McLaren-Honda untuk sementara diisi oleh pebalap asal Inggris, Jenson Button.