Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Final Liga Europa: Ada Warisan Perseteruan sejak 2004

By Rabu, 24 Mei 2017 | 09:41 WIB
Pelatih Manchester United, Jose Mourinho, saat mendampingi tim asuhannya melawan Crystal Palace dalam laga lanjutan Liga Inggris 2016-2017 di Stadion Old Trafford, Manchester, (21/5/2017). (MATTHEW LEWIS/GETTY IMAGES)

Manchester United akan menghadapi Ajax Amsterdam pada final Liga Europa, Rabu (24/5) di Stockholm. Manajer United, Jose Mourinho, punya hubungan yang bisa dikatakan baik-baik saja dengan pelatih Ajax, Peter Bosz. 

Penulis: Dian Savitri

Lantas, apa urusan Rafael Benitez dengan Mourinho terkait final Liga Europa nanti? Benitez, yang kini adalah Manajer Newcastle United, punya sejarah perseteruan yang tidak pendek dengan Mourinho.

Menurut Chronicle Live, rivalitas Mourinho dengan Benitez sudah dimulai sejak 2004 alias 13 tahun lalu. Hingga kini, perseteruan itu tetap pahit. Apalagi saat ini, ketika Mourinho memakai gelar di Liga Europa sebagai usaha terakhir United untuk bisa bermain di Liga Champion musim depan.

Kalah dari Ajax, berarti tidak ada lagi plan C yang bisa dipakai untuk akses ke Liga Champion. Plan A adalah melalui Premier League dan itu sudah gagal. Plan B adalah Liga Europa. Kembali ke perseteruan Mourinho dengan Benitez.

Saking panasnya rivalitas itu, sampai-sampai Montse, istri Benitez, ikut bicara juga. Montse Benitez mengatakan suaminya menghabiskan banyak waktu untuk “membereskan sampah” yang ditinggalkan Mourinho ketika Benitez menjadi pelatih di Real Madrid dan Chelsea.

Apa kata Mourinho?

"Dengan penuh rasa hormat, Nyonya Benitez sedikit bingung. Dia bingung sebab kenyataannya suaminya ke Chelsea untuk menggantikan Roberto Di Matteo dan ke Real Madrid untuk menggantikan Carlo Ancelotti. Satu-satunya klub di mana suaminya menjadi pengganti saya adalah Inter Milan. Dalam waktu enam bulan, ia menghancurkan tim terbaik di Eropa," kata Mourinho.

Perubahan Pikiran

Mourinho tidak suka dengan Liga Europa. Siapa pun tahu, itu adalah turnamen kelas dua di Eropa dan tidak perlu dibicarakan lagi. Akan tetapi, rupanya Mourinho tetap harus menegaskan lagi.