Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
"Kami akan membuat perubahan pada musim panas ini," begitu pernyataan Manajer Manchester City, Pep Guardiola, dalam konferensi pers pada Jumat (19/5).
Penulis: Theresia Simanjuntak
Wajar Guardiola menginginkan perubahan besar untuk menyambut musim baru berhubung City tanpa gelar di 2016/17. Publik pun mulai memprediksi siapa saja pemain yang bakal terdepak dari Etihad Stadium akhir musim ini.
Nama Kelechi Iheanacho salah satu yang masuk daftar. Striker asal Nigeria itu sepertinya bukan favorit Guardiola. Pada awal musim ini, mantan arsitek Barcelona itu secara bercanda meminta Iheanacho mencari pelatih baru bila ingin rutin bermain.
Iheanacho, yang sempat mendapat label wonderkid gara-gara tampilan menawan sepanjang 2015/16, sempat cukup sering bermain buat City pada paruh pertama 2016/17.
Memang, ia lebih sering tampil sebagai pengganti mengingat bomber utama, Sergio Aguero, konsisten bermain bagus. Namun, pemain berusia 20 tahun itu kian akrab dengan bangku cadangan di 2017 sejak kedatangan Gabriel Jesus tahun ini.
Semakin sulit buat Iheanacho menjadi starter lantaran rekannya dari Brasil itu rajin mencetak gol atau assist. Maka, dugaan bahwa Iheanachi bakal meninggalkan City pun mencuat.
Sepanjang pekan lalu, ia dikaitkan dengan West Ham United dan Borussia Dortmund, dua klub yang punya resume oke dalam mengembangkan pemain muda.
Hanya, kabar lebih lanjut menyebut City baru mau melepas Iheanacho jika ada klub yang mau membayar setidaknya 20 juta pound (347 miliar rupiah).
Haruskah City membiarkan Iheanacho pergi?
Baca Juga:
Fakta-fakta berikut memperlihatkan sang penyerang muda layak dipertahankan. Statistik memperlihatkan rata-rata gol dan assist yang Iheanacho cetak musim ini hanya sedikit di bawah Jesus. Padahal, menit bermain Iheanacho kurang dari rekannya sesama striker itu.
Dari kontribusi gol musim ini, Iheanacho terbukti bisa diandalkan dalam partai-partai kelas berat, misalnya di derbi Manchester pada September 2016 dan di Liga Champion. Perlu diingat, 2016/17 merupakan musim kedua Iheanacho bersama tim senior City.
Musim lalu, dengan menit bermain lebih banyak (1198), ia mengemas 14 gol dan tujuh assist. Musim ini, Iheanacho membuat tujuh gol dan tiga assist dalam total 880 menit bermain di semua ajang.
Artinya, untuk ukuran pemain muda, Iheanacho cukup memperlihatkan konsistensi, suatu hal yang belum bisa dijamin dari sosok Jesus. Jadi, yakin mau membuang Iheanacho, Pep?