Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Siapa paling bergembira dengan hasil GP Prancis? Dari sisi kekinian pastilah Maverick Vinales. Namun, untuk jangka panjang adalah Johann Zarco. Tak heran bila publik tuan rumah sangat antusias menyambut dia di podium.
Penulis: Arief Kurniawan
Meskipun berstatus rookie, Zarco bukan tampak seperti anak kemarin sore. Rentetan prestasinya di MotoGP sejak pertama di Qatar sungguh fantastis sekaligus menunjukkan konsistensi layaknya pebalap yang sudah lebih dari tiga tahun berada di kelas ini.
Memimpin balapan saat debut, lalu finis di posisi lima, empat, dan terakhir dua adalah grafik prestasi Zarco. Dengarlah apa kata Vinales seusai balapan yang sebenarnya baru saja ia menangi.
"Saya pikir Zarco akan kehilangan kecepatan karena dia memakai ban soft yang cepat aus. Tapi, ketika saya melihat di papan Zarco +0,3, lalu +0,3 lagi, saya pikir luar biasa orang ini," kata Vinales.
Maksud dari ucapan Vinales adalah ternyata Zarco tidak mudah pula untuk ditinggalkan walau sudah berhasil disusul.
Jadi, ketika Vinales sangat senang dengan hasil balapan Minggu (21/5/2017) karena dua rival terberatnya, Valentino Rossi dan Marc Marquez, sama-sama terjatuh. Zarco pun ikut-ikutan senang karena dia bisa memuaskan pendukungnya sendiri.
Tak percuma tim Yamaha Tech 3 menambah durasi kontraknya hingga 2018. Bukan mustahil pula Zarco bakal naik kelas ke tim utama Yamaha bila suatu waktu Rossi pensiun.
"Saya senang bisa mengikuti terus kecepatan Vinales meski sudah disusul. Itulah kunci kenapa saya bisa naik podium untuk kali pertama di MotoGP pada balapan di rumah sendiri," kata Zarco seusai lomba kepada saluran resmi MotoGP.
Baca Juga:
Zarco ternyata sudah memperkirakan akan terjadi sesuatu dan hal itu benar-benar terjadi.
"Saya bersiap finis di posisi ketiga, tapi di sirkuit ketat seperti ini apa pun bisa terjadi. Benar, peristiwa itu pun terjadi!" katanya.
Peristiwa yang dimaksud adalah Rossi terjatuh di lap terakhir ketika bersaing ketat dengan Vinales untuk berebut menjadi pemenang.
Kegembiraan Prancis pun bertambah. Tiga pebalap mereka semuanya mendapatkan poin. Selain Zarco yang jadi runner-up, Loris Baz finis di posisi ke-9 dan Sylvain Guintoli ke-15.
Tak Mau Memprediksi
Kesuksesan Vinales itu membawanya menjadi pebalap yang mempersembahkan kemenangan ke-500 bagi Yamaha di semua kelas GP Motor.
Namun, bagi pebalap Spanyol ini, rekor tersebut tidak terlalu penting karena 25 poin yang ia dapatkan itu lebih penting lagi untuk memelihara peluang menjadi juara dunia.
Karena Rossi dan Marquez terjatuh, musuh Vinales kini berubah menjadi Dani Pedrosa, yang di Le Mans juga tampil hebat.
Pedrosa start dari posisi 13 dan berbekal kepercayaan dirinya yang membaik selepas menang di Jerez dua pekan sebelumnya mampu finis di posisi ketiga.
"Saya senang karena kemenangan ini selain membawa saya memimpin klasemen, juga mengembalikan rasa percaya diri setelah dua balapan yang buruk di Circuit of The Americas dan Sirkuit Jerez," kata Vinales.
Motor Yamaha YZR-M1 memang sangat bersahabat dengan Le Mans dan hal itu diakui oleh Vinales, yang juga sempat khawatir dengan kecepatan Rossi di sini. Tapi, untuk balapan-balapan selanjutnya dia tak mau memprediksi. Pengalaman pahit di Jerez jadi acuannya.
MotoGP 2017 memang kian menggairahkan. Di Spanyol, Honda finis di posisi pertama hingga kedua dan Yamaha tertinggal. Pada balapan berikutnya di Prancis giliran Yamaha naik podium pertama dan kedua, sedangkan Honda tidak memberi perlawanan.