Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Manchester United tampil mengejutkan ketika menurunkan pemain inti dengan rataan usia 22 tahun, 284 hari dalam laga Premier League - kasta teratas Liga Inggris - kontra Crystal Palace, Minggu (21/5/2017). Keputusan manajer Jose Mourinho menjadi puncak dari kebangkitan pemain-pemain muda di tanah Inggris.
Namun, musim 201-2017 juga dipenuhi oleh beberapa penampilan pemain muda yang menonjol. Berikut ini lima bintang belia yang benar-benar menggebrak Premier League musim 2016-2017 berkat sinarnya yang benderang:
5. Harry Winks (Tottenham - 21 tahun)
Cedera angkle pada awal April merenggut lebih cepat musim Harry Winks di Tottenham. Akan tetapi, pemain tengah ini cukup unjuk diri sepanjang paruh pertama musim untuk merenggut perhatian banyak orang.
Beberapa pandit Ingris telah membandingkan performanya dengan Luka Modric. Pelatih timnas Inggris, Gareth Southgate mengatakan bahwa sang pemain bisa menembus level teratas. "Seiring berjalannya waktu, ia bisa menjadi salah satu gelandang terbaik di Inggris," ujar Southgate.
Bahkan, pandit La Liga terkemuka Sky Sports, Guillem Ballague, mengatakan kalau sang bintang cocok bermain di Liga Spanyol. "Ia bisa menjadi gelandang top dunia, tetapi saya ingin melihat dia di Barcelona atau Real Madrid. La Liga akan mengujinya dengan cara berbeda" ujar Ballague
4. Tom Davies (Everton - 18 tahun)
Tom Davies won Young Player, Best Performance and Best Goal at Everton's end of season awards last night #EFC pic.twitter.com/JubPfZEFoQ
— CapitalLivNews (@CapitalLivNews) May 10, 2017
Sama seperti Winks, Davies dikenal mahir menempati posisi gelandang tengah. Di pos tersebut, dia mampu mengemas dua gol dan satu assist.
Namun, Davies juga tetap bisa berperan aktif meskipun ditempatkan manajer Ronald Koeman menjadi gelandang serang (1 assist) dan gelandang bertahan (1).
Kapten tim nasional Inggris U-19 ini pun lebih piawai dalam melewati lawan daripada Carroll (17 berbanding 11).
Akan tetapi, Davies masih kalah dari segi penciptaan peluang (13) maupun pengiriman umpan kunci (10).
3. Jack Stephens (Southampton - 23 tahun)
Cedera ankle yang dialami bek tengah Southampton, Virgil van Dijk, menjadi berkah tersendiri bagi Stephens yang bertugas menggantikannya.
Dari 15 penampilan terakhir bersama The Saints, Stephens sukses mencatatkan enam clean sheet!
Semakin terasa luar biasa karena dua clean sheet yang diukir Stephens ketika Southampton bertandang ke rumah Liverpool (0-0; 7 Mei 2017) dan Manchester United (0-0; 17 Mei 2017).
Kendati cuma memiliki 1.291 menit bermain, Stephens tetap sanggup mengimbangi senior sekaligus rekan duetnya di jantung pertahanan, Maya Yoshida (1.890).
Stephens memenangi tekel sebanyak 17 kali. Dia hanya kalah tipis dari Yoshida (18). Bahkan, sosok yang bisa bermain sebagai bek kanan ini mengungguli Yoshida dalam hal blok (15 berbanding 14).
2. Jordan Pickford (Sunderland - 23 tahun)
#GETTHERAVEON
— Sunderland AFC (@SunderlandAFC) May 9, 2017
Watch some of @JPickford1's best bits following his Supporters' Young Player of the Year award! pic.twitter.com/VtJwfqSl3e
Rapuhnya lini belakang Sunderland membuat Pickford mendapat kesempatan unjuk gigi.
Dia mengukuhkan diri sebagai penjaga gawang dengan jumlah penyelamatan terbanyak (110) mengalahkan Heurelho Gomes (105), dan Lukasz Fabianski (102).
Canggihnya, Pickford hanya melakoni 2.610 menit yang notabene lebih sedikit daripada Gomes (3.337) dan Fabianski (3.330).
Di tengah keterpurukan Sunderland, Pickford juga masih sanggup membukukan empat clean sheet.
1. Dele Alli (Tottenham Hotspur - 21 tahun)
.@Dele_Alli's cracker against Watford is up for @premierleague's Goal of the Month.
— Tottenham Hotspur (@Spurs_MAS) May 8, 2017
Vote for it now: https://t.co/GVA5NShpDb#COYS pic.twitter.com/wKBkI2OXSH
Keajaiban sentuhan Alli tak perlu dipertanyakan lagi. Di kategori gelandang, koleksi 18 golnya berada di atas nama-nama besar seperti Eden Hazard (16) dan Philippe Coutinho (13).
Ketajaman Alli sekadar kalah dari Alexis Sanchez (24) yang memang dalam beberapa pertandingan diturunkan manajer Arsene Wenger sebagai penyerang.
Dari segi assist, Alli (11) lagi-lagi mengungguli Hazard (9) dan Coutinho (8). Catatan dia bahkan setara dengan Mesut Oezil dan Roberto Firmino.
Tak heran, pemuda kelahiran Milton Keynes, Inggris, ini meraih penghargaan dari Asosiasi Pesepak Bola Profesional Inggris (PFA) sebagai Pemain Muda Terbaik 2017.
Alli menjadi pemain keempat sepanjang sejarah setelah Ryan Giggs, Robbie Fowler, dan Wayne Rooney yang berhasil meraih penghargaan tersebut dalam dua tahun berturut-turut.