Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
4 dari tuan rumah Persela di Stadion Surajaya, Lamongan, Minggu (21/5/2017).
Menurut Aji Santoso, laga ini merupakan penampilan terburuk tim berjulukan Singo Edan. Namun, sang pelatih siap bertanggung jawab di hadapan manajemen.
”Selama saya menjadi pelatih Arema, ini adalah pertandingan yang paling buruk,” ujar mantan pelatih timnas U-23 Indonesia ini seusai pertandingan.
”Dengan tidak adanya dua pemain inti di belakang, Bagas dan Arthur, maka kepercayaan diri pemain bertahan turun."
Pelatih Arema FC, Aji Santoso
Pada pekan ketujuh Liga 1 ini merupakan minggu terburuk bagi Arema FC. Sebelumnya, mereka mengalami kekalahan dari tuan rumah PSM Makassar pada 10 Mei 2017.
Kemudian pada laga berikutnya setelah tur Makassar, Arema hanya mampu bermain imbang 1-1 dengan tamunya Madura United, Minggu (14/5/2017).
Bahkan, skor kekalahan di Lamongan ini dianggap cukup mencolok. Lantaran Arema FC hingga pekan keempat Liga 1 sempat menjadi tim yang sulit ditembus karena selalu clean sheet.
Aji berpendapat banyaknya gol yang bersarang ke gawang Arema FC karena rapuhnya lini pertahanan timnya.
Baca juga:
Tanpa duo bek tengah Arthur Cunha dan Bagas Adi Nugroho yang cedera, jadi penyebabnya.
”Dengan tidak adanya dua pemain inti di belakang, Bagas dan Arthur, maka kepercayaan diri pemain bertahan turun. Ini yang menyebabkan banyaknya gol ke gawang Arema,” tutur Aji.
Belum selesai dengan masalah di sektor belakang, di penghujung laga wasit mengganjar Jad Noreddine dengan kartu merah karena aksi emosionalnya.
Hal ini membuat tenaganya tidak bisa dipakai saat Arema FC menjamu Mitra Kukar di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang pada 28 Mei 2017.