Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Setelah dibuat heboh oleh grip minim Sirkuit Jerez, kini para pebalap MotoGP pergi ke Sirkuit Le Mans dengan harapan berlaga seperti biasa. Apakah ini juga pertanda Yamaha dan Maverick Vinales bakal berjaya lagi?
Penulis: Arief Kurniawan
Bicara Vinales, mungkin saja Yamaha bakal kembali ke jalur normal. Artinya, mereka paling tidak akan jadi penantang serius lagi, apakah itu untuk meraih kemenangan atau sekadar podium. Maklum, baru di Sirkuit Jerez itulah kedua pebalap Yamaha gagal naik podium musim ini.
Karakter Sirkuit Le Mans yang senantiasa memiliki grip bagus, apalagi dengan aspal baru tahun ini, pasti ikut menolong Yamaha. Mereka pun ditunjang hasil tes pasca GP Spanyol di Jerez yang positif.
Saat itu, Vinales telah menemukan di mana kelemahan mereka saat lomba. Sasis adalah penyebabnya. "Kami akan lihat di Le Mans apakah solusi ini terus memberikan dampak positif," katanya.
Baca Juga:
Rekan satu tim Vinales, Valentino Rossi, tidak mendapatkan hasil tes yang sama baiknya dengan Vinales. Namun, Rossi tetap pebalap yang mesti diperhitungkan saat balapan GP Prancis tiba.
Dari data rekor, seperti halnya di Jerez sebelum balapan, Yamaha dan Honda berbagi jumlah kemenangan yang sama di Le Mans pada era MotoGP sejak 2002. Kedua motor Jepang ini sama-sama menang tujuh kali.
Apakah Honda sekali lagi lebih dulu menyentuh angka 8? Yamaha pasti tak mau menyerah begitu saja. GP Prancis hari Minggu (21/5/2017) bakal mereka jadikan sarana kembali ke jalur kemenangan.
Aspal mulus dan karakter stop-and-go adalah keuntungan mereka. Namun, bila cuaca dan setelan motor mendukung, pengganjal Yamaha bisa jadi datang dari mantan pebalap mereka, Jorge Lorenzo.