Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
matian untuk tidak sampai terdegradasi dan semua demi stadion senilai Rp 1,4 triliun.
Ya, Stadion Batakan yang bakal jadi markas anyar Persiba nyaris jadi dan arena itu konon senilai Rp 1,4 triliun. Stadion ini dalam proses finishing dan segera bisa dipakai Persiba Balikpapan.
”Kami harus bisa mengangkat Persiba. Kalau sampai turun (degradasi), bagaimana pertanggungjawaban kami nanti dengan stadion baru,” ujar Manajer Persiba, Bambang Suhendro kepada JUARA.
Hingga pekan keenam Liga 1, Persiba belum mampu memutus tren belum pernah menang. Hasil terbaik mereka adalah saat menahan imbang PS TNI dengan skor 1-1.
”Bayangkan saja, kami di sini meski main home seperti laga away."
Manajer Persiba, Bambang Suhendro
Selebihnya, mereka selalu mengalami kekalahan dalam lima laga di kasta tertinggi Liga Indonesia ini.
Tim berjulukan Beruang Madu itu sementara menggunakan Stadion Gajayana di Kota Malang sebagai markas. Sebab, arena lama mereka, Stadion Parikesit, akan dibongkar oleh Pertamina.
Hal itu disinyalir jadi biang dari sulitnya mereka mendapatkan poin penuh saat main di kandang. Salah satunya adalah minimnya dukungan suporter karena jarak Malang dan Balikpapan yang terpaut jauh.
Pendukung Persiba ke Malang harus menyebrangi lautan dan tentu membutuhkan ongkos yang mahal.
”Bayangkan saja, kami di sini meski main home seperti laga away. Inilah yang membuat Persiba kesulitan mendapatkan poin,” tutur Bambang.
Baca juga:
Upaya Persiba untuk kembali ke Balikpapan terus dilakukan oleh manajemen Persiba. Salah satunya adalah dengan mengajukan verifikasi Stadion Parikesit.
Arena itu coba kembali dijadikan home base sambil menunggu proses pengerjaan tahap akhir Stadion Batakan.
Bambang juga menolak bahwa verifikasi Stadion Parikesit menyatakan bahwa arena itu tak layak untuk digunakan.
”Hasilnya masih belum, kita tunggu saja. Tidak benar jika hasil sudah keluar dan dinyatakan tidak layak,” ujarnya.
Upaya Persiba untuk mendongkrak posisi tidak hanya sebatas upaya mengembalikan venue mereka ke Balikpapan.
Mereka juga mengganti pelatih lama, Timo Scheunemann dengan arsitek baru asal Bosnia, Milomir Seslija. Tetapi, hasilnya masih belum terlihat.