Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Indonesia U-19: Lakukan Simulasi Melawan Senior dan Penyegaran

By Sabtu, 20 Mei 2017 | 16:01 WIB
Sejumlah pemain mengikuti seleksi tim nasional U-19 di Stadion Bea Cukai, Jakarta Timur, Minggu (12/3/2017). (MUHAMMAD BAGAS)

Skuat Indonesia U-19 asuhan Indra Sjafri menjalani pemusatan latihan di Bali pada 16-20 Mei 2017. Selama di Pulau Dewata, 30 pemain Garuda Junior melakoni dua laga uji coba melawan tim senior, yakni kontestan Liga 2 asal Palu, Celebest FC, dan juara Liga Nusantara 2016, Perseden Denpasar. 

Penulis: Yan Daulaka/Andrew Sihombing

Indra Sjafri punya alasan di balik pemilihan lawan tanding itu.

"Agar anak-anak terbiasa melawan pemain yang usianya di atas mereka. Uji coba melawan kedua tim ini juga sekaligus menjadi simulasi untuk menentukan komposisi dan format terbaik sebelum bertolak ke Prancis," ujarnya.

Nurhidayat cs akan berpartisipasi di Toulon Tournament pada 29 Mei-10 Juni 2017. Turnamen khusus kelompok umur 20 tahun ini diikuti oleh 12 negara.

Indonesia satu grup bersama Brasil, Rep. Ceska, dan Skotlandia. Peserta lain adalah Pantai Gading, Prancis, Inggris, Wales, Jepang, Bahrain, Kuba, dan Angola.

"Kami hanya membawa 22 pemain untuk turnamen ini. Sisanya akan kembali ke Cijantung," kata Indra.

Setidaknya dari uji coba pertama kontra Celebest pada Rabu (17/5/2017), Indra sudah punya bahan evaluasi. Sempat unggul lebih dulu melalui Feby Eka, Indonesia U-19 akhirnya harus puas dengan hasil imbang setelah kebobolan di injury time.

"Anak-anak bisa menekan sejak awal. Tadinya kami mengira lawan bakal memberi tekanan, tetapi malah terbalik. Penyelesaian akhir masih menjadi PR kami. Harus lebih serius dalam menyelesaikan peluang. Saat melawan Patriot FC, kami punya tiga peluang dan dua di antaranya menjadi gol," tutur Indra.

Pelatih Celebest, Rudy Eka Priyambada, menyebut permainan timnas Indonesia U-19 kali ini belum seperti Garuda Jaya asuhan sang pelatih yang menjadi juara Asia Tenggara pada 2013.