Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Menuju Kompetisi Level Asia, Klub Indonesia Ajukan Lisensi ke AFC

By Senin, 22 Mei 2017 | 04:01 WIB
Wakil Ketua Umum PSSI, Joko Driyono, usai menghadiri kongres Asprov PSSI Jatim di Surabaya pada Sabtu (25/3/2017). (TB KUMARA/JUARA.NET)

Awal pekan lalu, PSSI menggelar pertemuan untuk membahas pelaksanaan Liga 1. Hal itu terkait dengan proses pengajuan lisensi klub ke Asian Football Confederation (AFC).

Penulis: Kukuh Wahyudi

Forum itu melibatkan hampir seluruh komite yang berkaitan dengan pelaksanaan liga, yaitu Komite Kompetisi, Komite Wasit, Komite Legal, dan Komite Media.

Ada tiga hal yang menjadi pembahasan pokok. Pertama soal tata kelola. Poin tersebut meliputi administrasi, legalitas, infrastruktur, keuangan klub, serta pihak di luar PSSI, yaitu Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI), Kementerian Tenaga Kerja, dan Direktorat Jenderal Imigrasi.

"Tentang hal ini (teknis), PSSI dan PT LIB (Liga Indonesia Baru) ingin membuat formulasi paramater parameter apa saja yang akan dicapai sampai selesainya liga."

Joko Driyono, Wakil Ketua Umum dan Carateker Sekjen PSSI.

"Pembahasan itu dimaksudkan untuk menyongsong proses pengajuan lisensi klub Liga 1 ke AFC agar tim yang mewakili Indonesia di kompetisi internasional tidak terganjal persyaratannya," kata Joko Driyono, Wakil Ketua Umum sekaligus carateker Sekjen PSSI.

"Namun, secara umum, hasil evaluasinya sangat menggembirakan meski masih ada pekerjaan rumah yang harus dituntaskan," tuturnya.

Tigorshalom Boboy, Manajer Departemen Lisensi Klub PSSI, menguatkan pernyataan Joko.

"Kalau ada klub yang menjadi juara tapi tidak punya lisensi, maka klub itu tidak bisa berlaga di kompetisi AFC tahun depan," ucapnya.

PSSI memang tengah mendorong agar jumlah klub yang mendapatkan lisensi profesional dari AFC bisa meningkat dari periode 2014, yakni hanya Persipura, Arema, dan Persib.

Pasalnya, untuk ajang AFC di 2018, Indonesia mendapatkan jatah tiga slot, satu tiket play-off Liga Champions dan dua tiket Piala AFC 2018.

"Tapi untuk tahun ini, kami tidak mewajibkan semua klub kasta tertinggi mengikutinya. Kami lebih memprioritaskan klub-klub yang memang berpotensi," tutur Tigor.

Integritas

Pembahasan kedua dalam forum itu adalah tentang penyelenggaraan liga. PSSI akan meningkatkan pengawasan pelaksanaan kompetisi.

Ketiga, terkait masalah teknis yang meliputi pelaksanaan regulasi U-23, pemain asing, dan marquee player.

Baca Juga:

"Tentang hal ini (teknis), PSSI dan PT LIB (Liga Indonesia Baru) ingin membuat formulasi paramater parameter apa saja yang akan dicapai sampai selesainya liga. Hasilnya akan dibahas ketika kompetisi selesai bergulir," ujar Joko lagi.

Sementara itu, di pertemuan tersebut PSSI juga memutuskan untuk mengiistirahatkan 8 wasit dan 10 asisten wasit di Liga 1 dan Liga 2.

"Mereka diberhentikan sementara sejak keputusan dibuat sampai batas waktu yang nantinya ditentukan oleh Komite Wasit," kata Joko.

"Sanksi tersebut berdasarkan kinerja yang dipantau di lapangan. Tujuannya adalah PSSI ingin melindungi integritas kompetisi dan integritas wasit," ucapnya.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P