Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Untuk urusan revenue alias pendapatan, klub-klub lain boleh belajar pada Manchester United. Seberantakan apa pun penampilan mereka di lapangan hijau, kondisi finansial tak boleh terganggu.
Untuk pendapatan musim ini, yang perhitungannya akan berakhir pada 30 Juni mendatang, Man United sampai harus merevisi prediksi pendapatan.
Hal itu karena ada kenaikan yang tidak diantisipasi sebelumnya.
Awalnya, Man United memprediksi pendapatan mereka sepanjang musim 2016-2017 adalah antara 530 hingga 540 juta pounds, atau sekitar 9,1 hingga 9,3 triliun rupiah. Ternyata, angka itu harus direvisi.
Baca juga:
Vice Chairman Man United, Ed Woodward, menyatakan ada kenaikan setelah pendapatan musim ini ternyata lebih bagus ketimbang yang diprediksi.
Pendapatan diperkirakan akan mencapai antara 560 hingga 570 juta pounds, atau sekitar 9,68 hingga 9,85 triliun rupiah.
Revenue United pada musim 2015-2016 adalah 515,3 juta pounds, merupakan kenaikan yang tajam jika dibandingkan dengan yang didapat pada musim 2014-2015, yaitu 395,2 juta pounds.
Laba operasi musim ini juga diprediksi akan naik, antara 185 hingga 195 juta pounds, lebih banyak ketimbang prediksi, yaitu antara 170 hingga 180 juta pounds.
Akun United pada kuarter ketiga, yang berakhir 31 Maret lalu, menunjukkan kenaikan 13 persen dari pendapatan hak siar televisi menjadi 31,4 juta pounds.
Pendapatan dari sektor komersial juga naik 1,1 persen menjadi 66,5 juta untuk kuarter tersebut.
Namun, revenue dari penjualan tiket dan pendapatan dari matchday harus turun 1,7 persen menjadi 29,3 juta pounds.
Yang naik adalah biaya operasional.
Untuk tiga bulan tersebut, biaya itu naik 27 persen menjadi 129,8 juta pounds.
Utang bersih Man United per 31 Maret lalu adalah 366,3 juta pounds, naik 17,6 juta karena menguatnya nilai tukar mata uang dolar AS.