Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Pemain Debutan Tambah Jam Terbang dan Regenerasi di Piala Sudirman 2017

By Rabu, 17 Mei 2017 | 23:15 WIB
Fitriani, tunggal putri berperingkat tertinggi Indonesia di ranking BWF, saat berlatih di Pelatnas PBSI Cipayung. (DOK. BOLA/MUHAMMAD BAGAS)

Jadi, melihat data di atas, peluang untuk mencuri dan menyumbangkan poin dalam ajang yang mempertandingkan seluruh nomor ini sangat terbuka lebar.

Tinggal bagaimana para pemain rookie tersebut mampu bertanding dengan tenang, tidak tertekan, dan merasa menjadi bagian penting dari tim sehingga mampu berjuang sebaik mungkin.

"Meski ini ajang perdana, saya dan teman-teman di tunggal putri punya misi untuk memberikan yang terbaik. Apalagi rekan-rekan di sektor ganda putra, campuran, dan putri sudah punya pengalaman dan bisa membimbing kami yang masih muda," ujar Firiani, yang bakal jadi pilihan pertama sektor tunggal putri.

Keinginan membuktikan diri juga disampaikan Dinar, pemain senior di tunggal putri.

"Pastinya saya sangat bangga bisa masuk tim. Ingin membuktikan bahwa saya bisa, setidaknya mampu menyumbangkan poin saat pertandingan. Sejauh ini, persiapan kami sudah maksimal. Kelemahan-kelemahan pada pertandingan sebelumnya diperbaiki. Kami juga melakukan pematangan dalam beberapa teknik," kata Dinar.


Pebulu tangkis tunggal putri nasional, Dinar Dyah Ayustine, saat menjalani pertandingan melawan Fitriani pada laga simulasi Piala Sudirman di Hall Pelatnas, Cipayung, Jakarta Timur, Sabtu (13/5/2017). Dinar kalah dari Fitriani dengan skor 15-21, 21-19, 18-21.(ANDREAS LUKAS/KOMPAS.COM/JUARA.NET)

Selain mengincar target tinggi. Dinar dan rekan-rekan tunggal putrinya berusaha menaikkan sikap percaya diri, meski selama ini sektor putri belum memberikan hasil maksimal di berbagai turnamen yang diikuti.

"Kami tak merasa rendah diri dan berusaha terus meningkatkan kualitas. Intinya, harus selalu optimistis. Memang berat, tetapi kami percaya diri. Semua akan berusaha semaksimal mungkin," tutur Dinar.

Hal serupa juga diungkapkan Gloria Emmanuelle Widjaja, yang akan turun berpasangan dengan Tontowi Ahmad untuk menggantikan Lilyana Natsir yang tengah dalam proses penyembuhan cedera lutut.

Berdampingan dengan pemain yang punya jam terbang tinggi sebagai juara pada Olimpiade, Kejuaraan Dunia, dan All England di satu sisi memberikan kenyamanan, namun juga memunculkan tekanan untuk bisa mengimbangi gaya bermain Tontowi yang cepat.

"Sejak akhir tahun lalu dipasangkan, saya berusaha banyak belajar. Terutama bagaimana berkomunikasi di lapangan. Mudah-mudahan kekompakan yang sudah dibina selama ini bisa membuahkan hasil," ucap Gloria.

Sejak dipasangkan Desember 2016, Tontowi/Gloria sudah bertanding pada Malaysia Masters dan berhasil menembus babak semifinal.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P