Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Mengulik Rotasi Real Madrid, Jiplakan dari Barcelona Era Van Gaal

By Anju Christian Silaban - Rabu, 17 Mei 2017 | 13:04 WIB
Reaksi pelatih Real Madrid, Zinedine Zidane, dalam partai kontra Deportivo Alaves pada ajang La Liga di Stadion Santiago Bernabeu, Madrid, 2 April 2017. (JAVIER SORIANO / AFP)

 Pelatih Real Madrid, Zinedine Zidane, menerapkan rotasi cukup kencang pada musim 2016-2017. Bahkan, publik sampai menyebut ada tim A dan B di skuat berjulukan Los Blancos.

Anggapan itu benar adanya melihat distribusi jatah tampil untuk setiap pemain Real Madrid di Divisi Primera La Liga - kasta teratas Liga Spanyol.

Hingga pekan ke-37, ada 20 pemain yang mendapatkan penampilan minimal 1.000 menit. Namun, tak satu pun dari mereka tampil lebih dari 2.500 menit.

Hal seperti itu tidak pernah terjadi di Real Madrid sebelumnya, bahkan tergolong langka untuk tim La Liga lainnya.

Tercatat hanya Barcelona ketika masih diasuh Louis van Gaal pada 1999-2000, Atletico Madrid 2002-2003, dan Real Betis 2013-2014 membukukan catatan serupa.

Di atas Real Madrid dan tiga tim tersebut, cuma ada Tenerife 1997-1998 dan Nastic 2006-2007. Kedua klub yang disebut terakhir, memberikan jatah 1.000 menit atau lebih untuk 21 pemain.

Catatan Tenerife dan Nastic masih bisa disamai Real Madrid mengingat masih ada dua pertandingan liga, termasuk satu laga tabungan kontra Celta Vigo di Stadion Balaidos, Rabu (17/5/2017).

Syaratnya, Zidane harus menurunkan Kiko Casilla minimal selama sepuluh menit. Penjaga gawang asal Spanyol itu sudah mengemas 990 menit penampilan pada La Liga musim ini.

Baca juga: Mengapa Penalti Mahrez Tidak Diulang?

Ronaldo

Cristiano Ronaldo turut menjadi "korban" dari kebijakan rotasi yang diterapkan Zidane. Penampilan sang bintang terpangkas hingga cuma 2.370 menit musim ini.

Coba bandingkan dengan musim 2015-2016 ketika Ronaldo mendapatkan 3.183 menit atau 2014-2015 yang diwarnai penampilannya selama 3.354 menit.

Catatan gol Ronaldo pun berbanding lurus. Dia cuma mengumpulkan 22 lesakan atau menorehkan rapor terburuk dalam tujuh musim terakhirnya di La Liga.

Hanya, penurunan Ronaldo tetap dibarengi dengan sejumlah aspek positif lainnya. Sang bintang terlihat lebih bugar dan optimal ketika diturunkan.

Terbukti, sosok asal Portugal itu menjadi penentu dengan mencetak tiga gol dalam dua laga terakhir yang dilakoninya bersama Real Madrid.

Di Liga Champions, Ronaldo juga tidak kehilangan ketajaman dengan sepuluh gol dari 12 pertandingan.

Kebugaran Ronaldo tentu sangat berguna ketika kompetisi memasuki fase akhir seperti sekarang ini. Terlebih lagi, Los Blancos masih menyisakan harapan gelar di dua ajang, La Liga dan Liga Champions.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P