Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Xabi Alonso telah memutuskan gantung sepatu per akhir musim. Mengingat peran Xabi yang masih besar musim ini, Bayern Muenchen mesti mencari pengganti yang sepadan. Renato Sanches yang sudah semusim di Allianz Arena, atau Sebastian Rudy yang telah mengangkat Hoffenheim?
Penulis: Christian Gunawan
Xabi akan menghasilkan kehilangan bagi lini tengah Bayern. Pemain berusia 35 tahun ini secara apik melakoni peran gelandang bertahan dan juga berfungsi sebagai pengatur serangan.
Akurasi operannya sebesar 89,1 persen (berada di 10 besar Bundesliga) yang perlu dicari Bayern dalam pengganti Xabi.
Dari internal Bayern, pelatih Carlo Ancelotti memiliki beberapa pilihan untuk posisi gelandang defensif. Arturo Vidal bisa dikesampingkan justru karena menempati posisi yang sama di depan empat bek.
Thiago Alcantara dan Joshua Kimmich menyusul. Namun, keduanya cenderung menyerang daripada bertahan.
Baca Juga:
Fisik Thiago juga kurang besar untuk gelandang bertahan. Kimmich tampak lebih diplot sebagai pengganti Philipp Lahm, yang juga pensiun, daripada Xabi.
Peluang Renato Sanches menjadi penerus Xabi boleh jadi lebih besar daripada Thiago dan Kimmich.
Alasan Muenchen membeli Renato dari Benfica dengan harga tinggi, 35 juta euro, pada musim panas silam memang terkait dengan Xabi.
“Kami berharap Renato Sanches mengikuti jejak Alonso. Itulah alasan kami merekrutnya. Ia memiliki semua kualitas yang dibutuhkan, tapi kami mesti lebih bersabar terhadap dirinya,” kata CEO Bayern, Karl-Heinz Rummenigge, kepada Sport Bild tak lama seusai pengumuman pensiun Xabi.
Renato masih harus menunjukkan kualitas yang dihargai mahal itu. Hanya, gelandang defensif asal Portugal itu praktis belum mendapat kepercayaan Ancelotti.
Gelandang berusia 19 tahun itu mencatat 17 penampilan liga sejauh ini, dengan cuma enam sebagai starter.
Akurasi operan Renato lumayan tinggi, 88 persen, tapi dengan waktu bermain hanya sekitar 620 menit tak cukup untuk membuktikan diri.
Pensiun Xabi mungkin menyediakan kesempatan lebih besar baginya. Namun, Renato mungkin pula masih diplot sebagai pelapis.
Langkah Muenchen mendatangkan Sebastian Rudy dari Hoffenheim pada akhir musim — dan sudah dipastikan pada Januari lalu bersama Niklas Suele — bisa mencegah Renato menembus tim pertama Ancelotti.
Motivasi Anak Baru
Sebastian Rudy, kapten Hoffenheim, merupakan gelandang bertahan alami yang juga dapat bermain sebagai bek kanan (sehingga Renato bisa berharap Rudy menggantikan Lahm ketimbang Xabi).
Gelandang berusia 27 tahun ini menjadi pilar penting Hoffenheim sehingga berhasil meraih tiket ke Liga Champions.
Musim ini, Rudy tercatat 21 kali bermain di posisi gelandang bertahan, lima laga sebagai gelandang tengah, dua laga di posisi gelandang serang, dan dua laga ditempatkan di posisi bek kanan.
Wajarlah Bayern meminati Rudy sebagai gelandang defensif baru mengisi posisi yang ditinggalkan Xabi.
Rudy menawarkan pengalaman, sesuatu yang kurang dalam diri Renato. Motivasinya juga akan berlipat setelah pindah ke klub termapan di Jerman.
“Pindah ke Muenchen adalah mimpi terbaik yang menjadi kenyataan. Bayern adalah salah satu klub terbesar di dunia. Saya menanti gelar bersama klub ini,” ucap Rudy usai menyepakati kontrak selama tiga tahun di Allianz Arena.
Profil Rudy yang biasa-biasa saja di Hoffenheim tampak akan terbawa ke Muenchen.
Keberhasilannya meyakinkan Ancelotti untuk posisi gelandang bertahan juga tidak akan menyita banyak perhatian. Tak perlu kaget bila Rudy yang justru terpilih.