Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Hull City degradasi ke Divisi Championship setelah mereka kalah dua kali beruntun. Pertama, dari Sunderland 0-2 (6 Mei 2017) dan dari Crystal Palace 0-4 (14 Mei 2017). Benarkah Hull City sudah "jatuh" sejak awal kompetisi?
Sebelum menghadapi Sunderland, masih ada harapan bagi Hull City untuk bertahan di Premier League, karena mereka masih ada di urutan ke-17. Namun, harapan itu punah setelah kalah dari Sunderland yang degradasi terlebih dahulu.
Akan tetapi, menurut ESPN, Hull bukan degradasi pada 14 Mei lalu, melainkan sejak satu awal musim ini. Bagaimana mungkin?
Pertama, Steve Bruce, manajer yang membawa Hull kembali ke Premier League akhir musim lalu, undur diri pada 22 Juli 2016. Tidak ada satu bulan sebelum Premier League bergulir kembali.
Penyebabnya adalah manajemen Hull tidak bergerak untuk membeli pemain.
Baca juga:
Pemilik Hull, Assem Allam, seorang pengusaha asal Mesir, membeli pemain mendekati deadline transfer musim panas 2016.
Kevakuman dalam giat membeli pemain lebih awal itu lebih disebabkan karena Allam berharap ada investor baru buat Hull, menggantikan dirinya.
Secara keseluruhan, ada empat pemain yang dibeli pada 30 dan 31 Agustus tahun lalu. Pemain baru lain dibeli pada jendela transfer Januari, sebanyak delapan pemain.
Akibatnya, ketika musim yang baru dimulai, hanya ada 13 pemain yang tersedia untuk manajer baru, Mike Phelan. Sisanya adalah pemain-pemain yang dipromosikan dari tim Hull U-21.
“Banyak orang yang bertanya seandainya mereka datang ke lapangan dan membawa sepasang sepatu bola, apakah boleh bermain untuk Hull,” demikian canda Tom Huddlestone, gelandang bertahan Hull, menanggapi minimnya pemain senior ketika itu.
Dengan modal tim seadanya, masih sangat bagus Hull bisa menang pada dua laga awal; melawan juara Premier League, Leicester City, dan kemudian bertemu Swansea City.
Namun, pada laga-laga berikutnya, Hull tak tertahankan untuk kalah. Setelah dua kali menang itu, Hull itu ada di urutan ke-3.
Usai kelar memainkan pekan ke-9, Hull ada di peringkat ke-18, hasil dari enam kali kalah dan hanya satu kali seri.
Setelah itu, Hull hanya bisa berkutat di area papan paling bawah. Alhasil, Phelan pun dipecat pada 3 Januari lalu.
Penggantinya adalah seorang pelatih muda asal Portugal, Marco Silva.
Kemudaan Silva barangkali menjadi salah satu faktor yang membuat Hull kembali bergairah.
Baca juga:
Dari 17 laga yang telah dilalui di Premier League, manajer berusia 39 tahun itu membawa Hull melewati enam kali kemenangan.
Phelan hanya membukukan tiga kali kemenangan.
Akan tetapi, kerja bagus yang dijalani oleh Silva tidak cukup untuk mempertahankan Hull di Premier League. Mungkin, akan beda hasilnya jika Silva ada di Hull sejak awal musim.
Jadi, Bruce sudah punya firasat bahwa Hull tidak akan bertahan di Premier League. Allam mungkin masih terus mencari siapa yang mau membeli Hull dari tangannya.
Meski demikian, Hull diprediksi akan kembali lagi ke Premier League kelar musim depan, jauh lebih cepat dibanding dua klub degradasi lain, Sunderland dan Middlesbrough.