Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Ketika masih mengendarai Renault, Ferrari, atau bahkan McLaren tahun 2007 jangankan start dari posisi 7, posisi pertama pun pantas buat seorang Fernando Alonso. Tapi bisa melakukan itu dengan mobil McLaren 2017 adalah keajaiban.
McLaren musim ini yang bermesin Honda adalah mimpi buruk buat siapa pun yang mengendarainya. Mobil ini selain tidak cepat, juga sangat rentan rusak. Posisi paling "ideal" bagi MCL32, sasis McLaren 2017, adalah di papan bawah. Jadi ketika ada seorang pebalap mampu membawa mobil ini ke deretan elite babak kualifikasi, tentu nilai sang pebalap adalah sangat tinggi.
Alonso memang berkali-kali telah membuat MCL32 lebih cepat dari yang seharusnya. Di babak kualifikasi hanya dia yang kerap mampu membawa mobil ini lolos ke sesi kualifikasi kedua (Q2), di mana rekan setimnya Stoffel Vandoorne selalu gagal.
Nah, puncak dari keberhasilan pebalap Spanyol berusia 35 tahun ini terjadi pada balapan kandangnya, GP Spanyol, di Sirkuit Catalunya. Pada babak kualifikasi hari Sabtu (13/5), Alonso "menyulap" McLaren seolah-olah adalah mobil papan atas. Dia untuk kali pertama di musim ini berhasil lolos ke sesi ketiga (Q3).
Belum cukup, Alonso pun pada posisi akhir ternyata bukan ada di posisi 10 alias urutan paling bawah di antara semua peserta Q3. Dia berada di posisi yang sulit dipercaya, tujuh! Dari mana kecepatan itu diperoleh Alonso?
Menurutnya, "Itu datang dari dukungan penuh penonton Catalunya yang nilainya sama dengan nol koma sekian detik sendiri." Memang, setiap kali Alonso masuk ke trek puluhan ribu penonton langsung memberikan semangat lewat cara apa pun.
Itu dari sisi motivasi. Sesungguhnya bila berkaca dari kecepatan murni, Alonso sendiri bernilai sepersekian detik lebih cepat dari Vandoorne. Melihat sesi-sesi "serius", free practice 3 dan kualifikasi (pertama) di mana keduanya ikut bersamaan dan Alonso unggul atas Vandoorne, secara rata-rata Alonso lebih cepat 0,638 detik atas Vandoorne.
Bila melihat Alonso ternyata juga mengalahkan pebalap-pebalap dari tim yang secara teknis lebih baik, Felipe Massa (Williams) serta duet Force India, Sergio Perez-Esteban Ocon, nilai Alonso tentu jadi sangat istimewa.
Dari sini, wajar bila McLaren sangat khawatir kalau tak juga mampu menyediakan mobil kompetitif musim depan dan Alonso memilih hengkang.