Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Man United ke Final Liga Europa, Mourinho Disindir Media Inggris

By Andrew Sihombing - Jumat, 12 Mei 2017 | 23:07 WIB
Manajer Manchester United, Jose Mourinho, merayakan keberhasilan timnya melaju ke final Liga Europa setelah bermain imbang dengan Celta Vigo dalam laga leg kedua semifinal di Stadion Old Trafford, Manchester, Inggris, pada 11 Mei 2017. (MIGUEL RIOPA/AFP)

Pelatih Manchester United, Jose Mourinho, menjadi bahan bercandaan di media Inggris. Hal itu tak lepas dari ucapannya menjelang duel leg kedua semifinal Liga Europa melawan Celta Vigo.

Sepanjang sejarah klub, Setan Merah sudah memenangi tiga gelar Liga Champions, 20 titel domesti, 12 Piala FA, lima Piala Liga, serta dua kali menjadi kampiun Piala Dunia Klub.

Kendati demikian, Mou rupanya menilai semua gelar tersebut tidak lebih berarti dibandingkan mahkota Liga Europa yang di depan mata.

"Celta mengatakan bahwa pertandingan ini adalah yang terpenting dalam sejarah mereka dan perasaan saya juga mengamini bahwa ini adalah pertandingan paling penting dalam sejarah kami," kata Mourinho dalam konferensi pers menjelang duel leg kedua.

Baca juga:

Kalimat inilah yang membuat Mou menjadi bulan-bulanan.

Rekam jejak digital memperlihatkan betapa sikap eks komandan Real Madrid tersebut berubah 180 derajat dibanding pada 2013.

"Saya tidak ingin memenangi Piala UEFA (nama Liga Europa dulu, red.). Hal ini akan menjadi kekecewaan besar karena saya tidak ingin bermain di ajang tersebut," begitu katanya dulu.

Komentar di atas meluncur dari mulut Mou setelah resmi menjadi pelatih Chelsea untuk kali kedua pada awal Juni 2013.

Kala itu, ia sekaligus menyindir pendahulunya, Rafael Benitez, yang memenangi gelar Piala UEFA 2012-13 bersama Chelsea.