Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Wenger Menolak Jadi Direktur Sepak Bola

By Rabu, 24 Mei 2017 | 02:11 WIB
Ekspresi manajer Arsenal, Arsene Wenger, dalam pertandingan Liga Inggris 2016-2017 menghadapi Southampton di Stadion Saint Mary's, Southampton, Inggris, pada Rabu (10/5/2017). (IAN WALTON/GETTY IMAGES)

Masa depan Arsene Wenger di Arsenal masih belum jernih. Klub London Utara itu konon telah menyodorkan kontrak dua tahun. Bila menyetujuinya, Wenger menegaskan keengganannya bekerja dengan kehadiran direktur olahraga. Tugas mengurusi kesepakatan transfer dan kontrak telah dijalani Si Profesor selama ini. 

Penulis: Christian Gunawan

“Selama saya manajer Arsenal, saya yang memutuskan aspek teknis di klub ini,” kata pria Prancis itu dikutip ESPN.

Penolakan Wenger ini bisa membuat dirinya berbenturan dengan Ivan Gazidis. Sang CEO telah berjanji akan melakukan perubahan seturut hasil-hasil buruk Gunners sejak pergantian tahun.

Perubahan itu ditengarai berupa direktur olahraga. Gazidis disebut telah membuat daftar singkat kandidat pengisi posisi yang ditolak Wenger itu.

“Saya tak paham makna direktur olahraga. Apakah ia seseorang yang menangani tim dan memerintahkan pemain untuk bergerak ke kanan atau kiri? Saya tak mengerti dan takkan pernah mengerti,” tutur Wenger.

Bila mengikuti kemauan Wenger, Arsenal pun akan sulit mengubah gaya manajemen klub. Padahal, Wenger telah dikritik karena memiliki pengaruh yang terlalu besar pada hal-hal di luar sepak bola.

Pengubahan struktur akan membantu Arsenal menjadi lebih modern.

Kendali Penuh

Wenger memiliki pendukung. Dick Law, orang yang bertanggung jawab dalam negosiasi transfer, memiliki pendapat tentang Wenger dan direktur olahraga. Walau menyodorkan dua pandangan, Law cenderung menyokong keinginan Wenger tanpa direktur.

Baca juga:

Di satu sisi, Law membela manajemen ala Wenger dengan melabelinya sebagai salah satu yang tersukses dalam sepak bola. Dengan kata lain, Law mendukung opini bos Wenger untuk menjauhi sporting director.

Di sisi lain, Law berpendapat bahwa sistem Arsenal berjalan secara baik ketika Wenger bekerja sama dengan wakil presiden klub, David Dein. Nama yang disebutkan terakhir merekrut Wenger pada 1996, dan berefek sejumlah gelar.

Namun, Dein hengkang pada 2007 setelah berselisih pendapat dengan anggota dewan direksi lainnya. Law menyamakan Wenger- Dein dengan kerja sama apik Sir Alex Ferguson dan David Gill di Manchester United. Kedua kolaborasi bercorak serupa.

“Satu hal kunci yang ingin saya pilah dari model ini adalah kendali penuh atas departemen sepak bola yang diemban kedua manajer,” ucap Law.

Law menekankan pula bahwa model kendali total itu tak ada lagi di dunia sepak bola. Arsenal dan United menerapkannya dengan cara yang berbeda.

Di Arsenal, kendali Wenger meluntur sejak Gazidis naik menjadi CEO pada 2009. Kolaborasi Gazidis-Wenger sejak saat itu hanya berbuah dua Piala FA.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P