Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Sebagai pemain Real Madrid, Zinedine Zidane memukau jutaan pasang mata dengan visi bermain tajam plus gerakan khasnya, marseille roulette. Kini, meski "hanya" duduk di bangku pelatih Real Madrid, Zizou tetap bisa membuat penikmat sepak bola terpana lewat pemecahan sejumlah rekor.
Penulis: Sem Bagaskara
Zidane seperti terlahir untuk menciptakan sejarah. Januari silam ia memimpin Madrid mencetak rekor tak terkalahkan selama 40 laga beruntun di semua ajang.
Rentetan laga tanpa kalah Madrid asuhan Zidane adalah yang terpanjang dalam sejarah sepak bola Spanyol.
Berselang empat bulan, Zizou dan pasukan Los Blancos kembali mencetak pencapaian sensasional.
Madrid sukses menyamai catatan Bayern Muenchen (rentang 2012-2014) dengan selalu mencetak gol dalam 61 partai beruntun di seluruh kompetisi.
Kepastian itu didapat usai Isco Alarcon membobol gawang Atletico Madrid pada partai leg II semifinal Liga Champions 2016-2017 (10/5/2017).
Madrid memang kalah 1-2 di laga tersebut, tapi mereka berhak lolos ke final karena sudah mengantongi kemenangan 3-0 pada leg I.
"Kami tahu bahwa sebuah gol akan mengakhiri kans mereka. Kami punya pengalaman lebih banyak dan membuktikannya," ujar Cristiano Ronaldo seusai duel leg II semifinal Liga Champions kontra Atletico.
Baca Juga:
Ya. Madrid selalu bisa membunuh lawan lewat gol-gol mereka. Dalam 61 laga terakhir anak asuh Zidane menciptakan 167 gol atau rata-rata 2,74 gol per gim.
Ronaldo menjadi kontributor terdepan via torehan 39 gol. Kendati demikian, Madrid tak semata bergantung kepada produktivitas CR7.
Dalam rentetan 61 pertandingan pamungkas, sebanyak 19 personel lain Los Blancos turut masuk papan skor. Artinya, nyaris semua pemain Madrid punya kemampuan mencetak gol.
"Pelatih adalah mantan pemain. Ia paham suasana ruang ganti tim dan itu membuat tugasnya lebih mudah. Skuat ini memiliki hasrat dan karakter," kata kapten Madrid, Sergio Ramos.
Sejarah Baru
Zidane sudah membesut Los Blancos dalam 83 pertandingan di semua ajang. Selama ditukangi Zizou, Ronaldo dkk hanya tiga kali gagal menggetarkan jala gawang lawan.
Kejadian langka itu pertama kali muncul pada 27 Februari 2016, tatkala Madrid menyerah 0-1 dari Atletico di La Liga.
Kemacetan rekening gol Los Blancos kemudian terjadi di partai leg I perempat final Liga Champions 2015-2016 versus Wolfsburg (0-2) dan duel pertama kontra Manchester City (0-0) di semifinal.
Pertandingan melawan City yang berlangsung pada 26 April 2016 itu menjadi kali terakhir Madrid gagal bikin gol.
Menilik kemampuan tim untuk menciptakan sejarah baru, Ronaldo cs boleh yakin soal kans mereka menjuarai Liga Champions musim ini.
Sebelumnya, selama era Liga Champions, tak ada tim yang menjadi kampiun dalam dua musim beruntun. Namun, Madrid sudah berulangkali membuktikan bahwa tak ada yang mustahil bagi mereka.