Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Akibat Provokasi Berlebih dari Suporter, PSIM Adukan Persis

By Sabtu, 13 Mei 2017 | 00:11 WIB
Pemain PSIM Yogyakarta, Engkus Kuswaha (kiri), berupaya merebut bola dari pemain Martapura FC dalam laga Grup 5 Liga 2 di Stadion Sultan Agung, Bantul, Sabtu (23/4/2017). (GONANG SUSATYO/JUARA.NET)

Perilaku suporter Persis Solo di Stadion Sultan Agung, Bantul, Minggu (7/5/2017), ternyata menyisakan masalah. Provokasi mereka membuat PSIM Yogyakarta meradang dan mengambil langkah serius berupa protes resmi ke PT Liga Indonesia Baru (LIB).

Penulis: Gonang Susatyo/Suci Rahayu

PSIM menanggapi provokasi suporter Persis yang membuat tulisan bernada menghina. Tulisan tersebut terpampang di papan skor saat pertandingan Persis melawan tuan rumah Persiba Bantul di Liga 2 di Stadion Sultan Agung.

“Kami secara resmi mengirim surat protes terkait tulisan provokasi di tribun timur stadion. Tribun itu ditempati suporter Persis. Kami memprotes dan melaporkan kata-kata provokatif di papan skor saat pertandingan berlangsung,” kata Sekretaris PSIM, Jarot Sri Kastawa.

Tulisan provokatif yang menyerang PSIM terpampang jelas di stadion. Bahkan suporter sudah diperingatkan agar tulisan itu diturunkan. Namun, peringatan itu diabaikan sehingga wasit memutuskan pertandingan dihentikan selama lima menit.

Meski hanya terpampang di stadion, foto kata-kata dengan nada menghina itu segera beredar luas di masyarakat. Akibatnya, suporter Persis dihadang masyarakat Yogyakarta saat melakukan perjalanan pulang ke Solo.

Suporter pun bentrok dengan masyarakat setempat di beberapa titik kejadian. Hanya, insiden itu cepat sekali reda.

Kompetisi Liga 2 sejauh ini berjalan lancar meski kerap terjadi perubahan jadwal pertandingan. Pembagian grup dengan memisahkan tim-tim yang memiliki suporter yang berseberangan tampaknya mampu mengeliminasi insiden keributan.

Meski begitu, insiden pelemparan oleh penonton sempat dialami PSCS Cilacap saat melawan PSS Sleman di pembukaan Liga 2.

Baca Juga:

Gara-gara PSS kalah 0-1, penonton kecewa dan kemudian melempari benda-benda ke arah ofisial PSCS. Panitia pelaksana pertandingan mengambil sikap tegas agar insiden itu tak terulang.

Hasilnya, laga PSS melawan Persip Pekalongan berjalan lancar dan tidak ada insiden pelemparan. Hanya pelemparan gulungan kertas sebelum pertandingan masih terjadi

Kejutan Medioker

PSS tak ingin kecolongan lagi setelah kehilangan tiga poin di kandang sendiri. Mereka mewaspadai setiap lawan di Grup 3. Kemenangan telak 4-0 atas Persip Pekalongan pun tak membuat mereka lengah.

“Kami tetap waspada mengingat persaingan yang ketat di grup ini. Di laga berikutnya, kami menghadapi Persibat Batang. Mereka lawan yang kuat,” kata pelatih PSS, Freddy Muli.

Persibat termasuk salah satu tim medioker yang tak bisa dianggap remeh karena pernah mengimbangi salah satu tim favorit di Grup 3, PSCS.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P