Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Presiden FC Bayern Muenchen, Uli Hoeness, menampik tudingan bahwa klubnya sengaja menumpuk pemain tua seperti Franck Ribery dan Philipp Lahm. Menurut Hoeness, manajemen Die Roten memang mempertahankan pilar senior karena kualitas mereka.
Pada musim 2016-2017, Bayern punya sejumlah pemain di atas 30 tahun yang masih diandalkan sebagai starter.
Mereka adalah Arjen Robben (33), Franck Ribery (34), Xabi Alonso (35), dan Philipp Lahm (33).
Jika digabungkan, kombinasi usai keempatnya mencapai 135 tahun.
Hal tersebut sempat menjadi sorotan beberapa media di Jerman. Bayern dianggap terlalu memercayai personel yang semestinya memberi kesempatan tampil untuk pemain yang lebih muda.
Baca Juga:
Toh, Hoeness tidak mempermasalahkan hal tersebut.
"Banyak yang suka melebih-lebihkan masalah ini, seolah Bayern adalah panti jompo yang berisi pemain tua. Skuat Bayern memang terdiri atas beberapa pemain yang sudah berumur, tetapi bagi saya ini bukan soal tim tua dan tim muda. Hal terpenting adalah apakah tim kami bagus atau tidak," tutur Hoeness.
Dua dari empat pemain tua Die Roten, Lahm dan Alonso, dipastikan akan gantung sepatu pada akhir musim 2016-2017.
Adapun Robbery, sebutan untuk duet Robben-Ribery, belum menunjukkan tanda-tanda menyusul. Apalagi, penampilan keduanya masih mumpuni.
We're LIVE from training at Säbener Street! Tune in at https://t.co/vfECg7D0lH #packmas pic.twitter.com/6YrZL302DC
— FC Bayern English (@FCBayernEN) May 10, 2017
Hingga pekan ke-32 Liga Jerman, mereka total mengoleksi 15 gol dan 17 assist.
Bagi Hoeness, tugas Bayern adalah membagi waktu bermain yang adil untuk para pemain muda mereka.
"Masalah bagi para pemain muda kami adalah mereka tidak mendapat banyak kans bermain. Supaya mereka bisa berkembang, kami harus memberi mereka kesempatan ketika para pemain senior sudah pensiun," tutur Hoeness.