Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
The Invincible Duel. Istilah tersebut menjadi tajuk utama partai PSM Makassar versus Arema FC di Stadion Andi Mattalata pada pekan kelima Liga 1, Rabu (10/5/2017).
Penulis: Indra Citra Sena/Ovan Ssetiawan/Ram Makagiansar
PSM dan Arema memang termasuk dua dari empat tim yang belum ternoda kekalahan di Liga 1 selain Persib Bandung dan PS TNI. Tidak berlebihan bila sebagian besar penikmat sepak bola menjagokan keduanya sebagai kandidat kuat juara musim ini.
Pemenang duel dipastikan bakal menduduki singgasana klasemen sementara menggusur Persib sehingga pertandingan diperkirakan berlangsung ketat. Baik PSM maupun Arema menyimpan senjata pamungkas masing-masing.
Berstatus tuan rumah, PSM tentu bertekad mengamankan tripoin sekaligus menghentikan rentetan clean sheet Arema yang telah berjalan empat laga.
Gawang Kurnia Meiga masih steril kendati pernah dibombardir barisan depan Persib (0-0), Bhayangkara FC (2-0), Persiba Balikpapan (1-0), dan Barito Putera (1-0).
Kans Arema melanjutkan tren clean sheet tergolong tipis mengingat PSM memiliki kecenderungan bermain agresif setiap kali mentas di hadapan publik sendiri. Pasukan Ramang tercatat hanya pernah sekali gagal menggetarkan gawang lawan dalam 10 laga kandang terakhir.
Kebuasan PSM tampak dari produktivitas tim yang mencapai 19 gol selama periode tersebut. Dengan kata lain, rasio Titus Bonai dkk hampir menyentuh dua gol per partai (1,9) di Stadion Andi Mattalata.
Ketangguhan Kurnia Meiga plus kesolidan duet bek tengah, Arthur Cunha Da Rocha dan Jad Noureddine pun, mendapatkan ujian berat dalam mempertahankan keperawanan Arema di Makassar.
“Kami optimistis menghadapi PSM nanti. Mereka adalah tim yang bagus, tapi Arema juga tak kalah bagus. Kuncinya yaitu dengan saling bekerja sama. Kami yakin bisa mendapatkan poin di sana,” ujar Arthur.