Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Andaikan Palermo Tak Menjual Pemain Bintang

By Beri Bagja - Selasa, 9 Mei 2017 | 12:20 WIB
Javier Pastore (kiri) merayakan gol yang dicetak Edinson Cavani untuk Palermo ke gawang Atalanta dalam laga Serie A di Stadion Atleti Azzurri d'Italia, Bergamo, 16 Mei 2010. (TULLIO M. PUGLIA/GETTY IMAGES)

Palermo resmi menjadi klub kedua yang terdegradasi dari Serie A musim ini. Terjunnya klub beralias I Rosaneri dari level terelite Liga Italia ke Serie B menjadi ironis karena status mereka sebagai pencetak bintang.

Skor imbang 1-1 dengan Chievo Verona, Minggu (7/5/2017), memastikan Palermo tak bisa keluar lagi dari zona tiga terbawah klasemen Serie A 2016-2017.

Dengan tiga pekan tersisa, mereka cuma mengoleksi 20 poin di peringkat ke-19. Alessandro Diamanti cs menyusul sang juru kunci, Pescara (14), yang sudah lebih dulu dipastikan turun kasta.

Di atasnya ada Crotone (28), yang masih mengintip peluang selamat karena cuma terpaut empat poin dari Empoli (32) di zona aman terdekat.

Bagi Palermo, mereka kembali harus berlaga di Serie B setelah bertahan dua musim teranyar. Klub asal Pulau Sisilia ini terakhir berkecimpung di lapis kedua Liga Italia pada 2013-2014.

Sebelumnya, mereka mencicipi sembilan musim konsekutif di Serie A dengan pencapaian terhebat di posisi ke-5 pada 2005-2006, 2006-2007, dan 2009-2010.

"Penyesalan terbesar adalah kami tak mampu mencetak gol di menit-menit terakhir ke gawang Chievo. Saya tak bisa menilai musim Palermo keseluruhan karena tidak memimpin sejak awal," kata pelatih Diego Bortoluzzi di Rai Sport.

"Sejak saya datang, pemain bekerja sangat baik dan kami ingin mengakhiri kompetisi dengan kepala tegak," ucapnya.

Baca Juga:

Bortoluzzi adalah pelatih kelima yang menukangi Palermo musim ini. Transisi kepelatihan memang hal yang lazim di Palermo, khususnya dalam era kekuasaan Presiden Maurizio Zamparini.