Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
pemain Persiba terlihat berjalan kaki saat pertandingan.
”Tugas saya adalah membangun tim ini untuk menjadi lebih baik lagi. Semua harus bekerja keras, tidak ada pemain yang jalan kaki,” kata Milimor Seslija.
”Para pemain harus menunjukkan kemampuannya 120 persen saat pertandingan,” tutur pelatih yang musim lalu menjadi arsitek Arema FC ini.
Berkaca pada saat menukangi tim Singo Edan, julukan Arema, Seslija senang dengan permainan yang simpel dari kaki ke kaki. Dia tak ingin pemain timnya banyak mempertontonkan skill individu.
”Tim ini banyak pemain muda, semua harus berjuang mencapai masa depan yang lebih baik lagi.”
Pelatih Persiba Balikpapan, Milomir Seslija
Namun konsekuensinya, permainan cenderung keras dan menguras fisik jadi andalan pasukan Seslija.
Mengubah pola permainan Persiba menurut Milo, sapaan Seslija, bukanlah hal mudah. Dia juga tidak ingin memaksakan perubahan secara instan.
Apalagi, hanya dua hari melatih dia harus dihadapkan pada pertandingan melawan tim besar, Sriwijaya FC di Stadion Gajayana, Kota Malang pada Selasa (9/5/2017).
Namun demikian, dengan komposisi pemain yang ada, pelatih asal Bosnia ini melihat potensi bahwa Persiba memiliki pemain yang bisa berkembang.
”Meski baru dua hari saya melatih Persiba, tetapi melihat potensi dan kekuatan di tim ini, semakin hari saya berharap bisa menaikkan level,” tutur Milo.
Baca juga:
”Tim ini banyak pemain muda, semua harus berjuang mencapai masa depan yang lebih baik lagi,” ucapnya.
Tongkat estafet yang diberikan oleh Timo Scheunemann setelah dipecat Persiba memang berat bagi Milo. Saat ini, Persiba terseok-seok di papan bawah dengan berada di urutan ke-17.
Mereka mengawali start di Liga 1 dengan buruk. Dari empat kali pertandingan, hasil terbaik adalah saat menahan imbang PS TNI di Stadion Pakansari, Bogor pada 5 Mei 2017.