Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Musim panas tahun lalu, Nancy memastikan diri untuk tampil lagi di Ligue 1, pertama kali sejak mereka degradasi ke Ligue 2 pada Juni 2011. Ketika itu, Nancy promosi dengan kapasitas sebagai juara Ligue 2.
Penulis: Dian Savitri
Saat ini, satu tahun kemudian, agaknya Nancy akan kembali ke liga tersebut. Nancy berada di urutan ke-19, yang berarti degradasi otomatis. Poin yang mereka kumpulkan, 32, hanya selisih satu dengan milik Caen yang berada di atasnya.
Jika saja ada di peringkat ke-18, maka Nancy akan punya kesempatan untuk mempertahankan satu tempat di Ligue 1 melalui play-off promosi-degradasi. Nancy, melalui pelatihya, Pablo Correa, menurut situs resmi klub itu, harus bisa meraih poin maksimal dalam tiga laga terakhir musim.
Target mereka adalah peringkat ke-17, saat ini ditempati oleh Dijon dengan 33 poin. Susahnya, Nancy harus menjamu pemimpin klasemen Monaco, pada laga pertama dari tiga laga sisa itu, di Stadion Marcel Picot, 6 Mei. Dua partai berikut adalah melawan Dijon dan St. Etienne.
Leonardo Jardim dan Monaco juga tengah memastikan diri untuk semakin menjauh dari calon runnerup, Paris Saint-Germain. Monaco unggul tiga poin, unggul selisih gol (66 berbanding 46), dan masih punya satu laga tunda.
Monaco punya potensi besar untuk membuat Nancy makin tenggelam. Degradasi bisa semakin nyata di mata untuk Nancy. Musim ini, kedua klub sudah bertemu dua kali. Di liga, Monaco mempermalukan Nancy dengan skor 6-0 pada 5 November 2016.
Pada laga itu, Kylian Mbappe belum menjadi starter, meski bisa membuat satu gol. Radamel Falcao membuat dua gol. Pertemuan kedua adalah semifinal Coupe de la Ligue.
Baca Juga:
Bermain di Stadion Louis II, Monaco menang 1-0 dan lolos ke final. Sekarang, kondisi telah berubah. Mbappe sudah menjadi starter. Bersama Falcao, Mbappe membentuk sebuah serangan mematikan. Perbandingan gol Monaco dan Nancy sangat kontras.
Monaco membuat 95 gol dan kebobolan 29 kali, sementara Nancy hanya bisa membuat 26 gol dan kebobolan 46 kali.