Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Secara matematis, Napoli harus merelakan kehilangan asa scudetto 2016/17. Akan tetapi, mereka masih punya semangat membara untuk mengamankan tiket lolos otomatis ke fase grup Liga Champion musim depan.
Penulis: Theresia Simanjuntak
Mereka berpeluang menggusur AS Roma dari tempat kedua setelah gelaran Serie A pekan ke-35. Napoli akan menjamu tim papan tengah yang minim motivasi, Cagliari. Tim tamu datang tanpa ambisi sebab mereka sudah mengamankan tempat di Serie A 2017/18.
Di atas kertas, mudah bagi Napoli meraup tiga poin penuh. Dalam hal rekor pertemuan saja mereka unggul. Terakhir kali I Partenopei tunduk dari sang rival adalah pada April 2009 dengan skor 0-2.
Setelah itu, Napoli memenangi delapan dari total 13 bentrokan dengan Cagliari. Napoli kian diunggulkan dalam duel tersebut karena mereka dalam tren positif, baru kalah sekali sepanjang 2017. Adalah Atalanta sang penakluk terakhir, yang terjadi pada Maret silam.
Andai menang, Napoli bisa naik ke posisi kedua klasemen selama Roma gagal meraup tiga poin penuh ketika bersua AC Milan akhir pekan ini.
Napoli memiliki banyak senjata untuk meremukkan Cagliari. Salah satunya adalah pemain terproduktif mereka musim ini, Dries Mertens.
Penyerang asal Belgia itu menjebol jala Cagliari tiga kali dalam pertemuan pertama di Serie A 2016/17, di mana Napoli menang 5-0.
Kubu tuan rumah dapat memanfaatkan motivasi berlapis Mertens untuk mendulang angka. Pemain berusia 29 tahun itu masih dalam perlombaan meraih Sepatu Emas Serie A musim ini.
Mengoleksi 22 gol, Mertens masih tertinggal tiga gol dari posisi teratas daftar pencetak gol terbanyak liga 2016/17: Andrea Belotti (Torino) dan Edin Dzeko (Roma).