Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Arsenal mengalami kepahitan yang pasti setelah kalah di derbi. The Gunners masih bisa menjaga peluang menyelamatkan musim mereka sekaligus memperberat langkah Manchester United setelah datang di Emirates, Minggu (7/5/2017).
Penulis: Christian Gunawan
Arsenal mengalami musim terburuk sepanjang penanganan Arsene Wenger bila dikaitkan dengan kubu tetangga, Tottenham.
Kekalahan di White Hart Lane pekan lalu memastikan coreng berupa kepastian finis di bawah Spurs untuk pertama kali sejak Gunners dimanajeri Wenger.
Lebih lanjut, musim ini bisa menjadi yang termuram dua kali lipat bila Arsenal gagal menembus zona Liga Champions untuk pertama kali sejak 1996-1997, musim pertama Si Profesor di Gudang Peluru.
Sejak tiba di Inggris pada November 1996, Wenger menawarkan warna tersendiri di Premier League.
Ia membawa Arsenal menjadi salah satu penantang utama, jika bukan yang paling berat, buat Man United, yang mendominasi era baru sejak 1992-1993 itu. Jatah ke Liga Champions selalu direbut Arsenal sejak akhir 1997-1998.
Perseteruan Wenger dengan Sir Alex Ferguson akan dikenang sebagai salah satu rivalitas klasik EPL. Di tengah dominasi United, pria Prancis itu mampu menghasilkan The Invincibles, yakni Arsenal yang tak terkalahkan selama semusim.
Arsène Wenger's Premier League Record vs Jose Mourinho:
— UberArsenal™ (@UberAFC) May 5, 2017
PLAYED: 14
WON: 0
DRAWN: 7
LOST: 7
GOALS FOR: 6
GOALS AGAINST: 22 pic.twitter.com/cys4dPqMgS
Ferguson tak ada lagi di United. Setelah Moyes dan Louis van Gaal, kursi pelatih Red Devils kini diisi Jose Mourinho, yang juga pernah menjadi rival Fergie sekaligus Wenger saat meracik Chelsea.
Di tangan Mou, United mulai memperlihatkan kembalinya kemapanan, sesuatu yang justru memudar di Arsenal dan menempatkan Wenger dalam sorotan tajam para suporter.