Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Dedik Setiawan, Melepas Gelar Pemain Tarkam

By Minggu, 7 Mei 2017 | 08:37 WIB
Striker Arema FC, Dedik Setiawan, melakukan selebrasi seusai mencetak gol ke gawang Persiba Balikpapan dalam laga Liga 1 di Stadion Gajayana Malang, Jawa Timur (1/5/2017). (SUCI RAHAYU/JUARA.NET)

Berbeda dari delapan bulan lalu ketika baru saja direkrut, Dedik Setiawan kini tampak lebih percaya diri di tengah-tengah pemain Arema FC.

Penulis: Ovan Setiawan/Andrew Sihombing

Sebelumnya, anak muda kelahiran 27 Juni 1994 ini memang lebih banyak malu-malu. Hal ini wajar karena sebagai anak baru di Tim Singo Edan, Dedik masih belum akrab dengan pemain lain dan merasa perlu menjaga sikapnya.

Seiring waktu, suasana menjadi lebih cair dan hal inilah yang membantu Dedik. Dua kali dimainkan sebagai starter mengisi posisi yang ditinggalkan bomber veteran Cristian Gonzales, dua gol pula telah diceploskan oleh Dedik dan menjadikannya top scorer sementara klub kebanggaan Kota Malang tersebut.

Gol pertama diciptakan saat membuka kemenangan 2-0 tim asuhan Aji Santoso kontra Bhayangkara FC di Stadion Kanjuruhan (23/4/2017). Awal bulan ini, ia malah menjadi pencetak gol tunggal kemenangan Arema atas Persiba di Stadion Gajayana (1/5/2017).

Kendati demikian, Dedik tak mau membesar-besarkan kontribusinya. “Semua pemain memiliki peluang yang sama untuk bisa mencetak gol. Mungkin untuk dua pertandingan kemarin itu adalah kesempatan bagi saya,” ujar Dedik.

Ia pun menolak dibandingkan dengan Gonzales, apalagi disebut akan menggantikan sang legenda. “Saya masih belum apa-apa. Gonzales adalah pemain besar. Dia sudah menciptakan banyak gol," tuturnya.

Dedik mengakui hal paling sulit di saat awal bergabung dengan Arema FC adalah adaptasi. Hal itu tidak lepas dari jenjang karier Dedik.

Semula dia hanya bermain untuk Persekam Metro FC, yang rata-rata dihuni oleh pemain lokal Malang. Tidak jarang mereka bahkan berasal dari sekolah sepak bola atau daerah yang sama.

"Di tim sebesar Arema, saya yang harus bisa menyesuaikan diri. Hal itu membutuhkan waktu lama. Apalagi, pada awal saya bergabung dulu, pelatihnya adalah pelatih asing (Milomir Seslija) dan hal itu membuat saya mengalami sedikit kesulitan,” ujar Dedik.