Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Sosok santun dan ramah seperti telah bertransformasi menjadi aktor antagonis dalam diri Abduh Lestaluhu.
Penulis: Kukuh Wahyudi
Jebolan timnas SEA Games 2015 dan Piala AFF 2016 itu menunjukkan sikap tak terpuji dengan memukul Thiago Furtuoso dalam laga Bhayangkara vs PS TNI di Stadion Patriot, Bekasi (29/4). Kejadian itu pun seolah melanjutkan sikap kurang simpatik di final Piala AFF 2016.
Meski begitu, Abduh menekankan ia tak ingin menjadi aktor antagonis. Ia berjanji akan tetap menjadi pemain yang santun dan ramah kepada siapa pun, termasuk lawan-lawan berikutnya.
Kepada Kukuh Wahyudi dari Tabloid BOLA, Abduh menuturkan alasan mengarahkan pukulan ke muka Thiago Furtuoso (striker Bhayangkara) dan janjinya di partai-partai lanjutan. Berikut petikan wawancaranya.
Saat bersua Bhayangkara, Anda terlihat mengarahkan pukulan ke muka Thiago. Apa alasannya?
Mungkin hal itu disebabkan tensi pertandingan yang tinggi. Saya pun sedikit lelah di laga tersebut. Selain itu, ada beberapa keputusan wasit yang merugikan kami. Saya pun kemudian khilaf melakukan aksi tersebut.
Sekarang apa yang Anda rasakan setelah kejadian itu?
Saya tentu sangat menyesal. Perbuatan saya mungkin mencoreng liga kita yang sedang mengarah dalam perbaikan. Saya akan mengambil hikmah dalam kejadian tersebut. Semoga hal itu menjadi yang pertama dan terakhir buat saya. Di liga, semoga tak terjadi lagi kejadian-kejadian seperti itu.
Terkait sanksi yang bakal Anda terima?
Saya sebagai pemain profesional dan laki-laki, siap menerima sanksi yang akan diberikan kepada saya dengan hati lapang.
Apa sikap kemarin terpengaruh dengan beban kapten yang Anda emban?
Jabatan kapten yang dipercayakan oleh pelatih, teman-teman, dan manajemen, memang tanggung jawab besar. Mungkin ada beban tersendiri dari tanggung jawab tersebut. Tapi terlepas dari itu, saya akan berusaha lebih baik lagi memimpin teman-teman dan lebih berperan positif untuk PS TNI.
Ada yang ingin Anda sampaikan kepada masyarakat Indonesia?
Kepada masyarakat seluruh Indonesia, saya meminta maaf. Dengan kejadian kemarin saya banyak mengambil hikmah dan berusaha tak melakukannya lagi di kemudian hari.
Beralih ke pergantian pelatih dari Laurent Hatton ke Ivan Kolev. Bagaimana pendapat Anda sebagai kapten?
Penampilan kami dalam tiga pertandingan awal sangat baik dengan meraih hasil positif (menang sekali dan imbang dua kali). Kehadiran Kolev yang merupakan eks pelatih tim nasional dan beberapa klub di Indonesia semoga bisa membawa PS TNI lebih baik lagi di laga-laga selanjutnya.
Selain pelatih, PS TNI juga mengganti dua asing asal Guinea, Aboubacar Syilla dan Aboubacar Leo, dengan Leonel Jorge Nunez dan Facundo Talin dari Argentina. Bagaimana tanggapan Anda?
Saya rasa tidak ada masalah. Dua pemain asing dari Guinea itu memang memiliki kualitas bagus. Tapi, semoga yang sekarang dari Argentina tak jauh beda. Mudahmudahan mereka bisa membantu PS TNI mendapat hasil lebih bagus dari tiga laga sebelumnya.