Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Usaha manajemen Granada untuk menghindari timnya dari jurang degradasi telah kandas meski sudah melakukan perubahan kontroversial dengan memecat pelatih Lucaz Alcaraz dan mengangkat Tony Adams.
Penulis: Verdi Hendrawan
Di tangan Adams, Granada tak berdaya di hadapan Celta Vigo (0-3), Sevilla (0-2), Malaga (0-2), dan Real Sociedad (1-2) yang membuat mereka menjadi tim kedua terdegradasi dari La Liga setelah Osasuna.
Hasil ini memastikan Adams mendapat label sebagai pelatih terburuk sepanjang sejarah Granada di ajang La Liga. Pasalnya, belum pernah ada pelatih terdahulu yang mengawali karier dengan empat kekalahan secara berturut-turut.
“Para pemain ini hanya memiliki sedikit pengalaman dan sulit bagi mereka untuk memotivasi diri sendiri ketika semangat yang ada begitu rendah,” kata Adams seperti dikutip Telegraph usai kalah 1-2 dari Sociedad.
Tak adil memang langsung melabeli Adams sebagai pelatih terburuk Granada. Pemilik 66 cap bersama timnas Inggris itu hanya memiliki sedikt waktu dan tak bisa mendatangkan pemain yang ia inginkan demi membantu Granada.
Namun, pengalaman Adams sebagai pelatih pun memang belum teruji. Karier kepelatihan pria kelahiran 10 Oktober 1966 itu tidak segemilang saat dirinya masih menjadi palang pintu Arsenal.
Bukan hanya tidak pernah memiliki prestasi, bahkan orang Inggris berusia 50 tahun itu pun tak konsisten memiliki tim yang ia tangani di setiap musim.
Baca Juga:
Adams mengawali karier kepelatihan bersama klub League One, Wycombe Wanderers, pada November 2003. Namun, setahun berselang ia memilih mengundurkan diri setelah gagal menghindarkan Wycombe dari jurang degradasi.