Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Badan Sepak Bola Eropa (UEFA) berencana melakukan revolusi terhadap aturan adu penalti. Aturan baru ini digagas dengan dasar keadilan bagi kedua tim.
Sistem baru adu penalti ini dikenal dengan "ABBA". A merefleksikan penendang dari Tim A sedangkan B adalah penendang dari Tim B.
Selama ini, dalam adu penalti biasanya dilakukan berurutan, penendang dari Tim A lalu Tim B, begitu seterusnya hingga didapatkan pemenang.
Kini aturan itu diubah. Penendang Tim A dan Tim B akan bergantian menendang dalam setiap kesempatan eksekusi.
Seperti biasanya, sebelum dilakukan adu penalti, dilakukan terlebih dahulu pengundian dengan koin untuk menentukan siapa eksekuor pertama.
Baca juga: Apa Rahasia di Balik Kehebatan AS Monaco Musim Ini?
Gambarannya, penendang pertama dilakukan oleh Tim A. Selanjutnya, Tim B akan melakukan dua kali tendangan.
Berikut penjelasan urutan penendang eksekusi penalti:
Eksekusi 1: Penendang 1 Tim A - Penendang 1 Tim B
Eksekusi 2: Penendang 2 Tim B - Penendang 2 Tim A
Eksekusi 3: Penendang 3 Tim A - Penendang 3 Tim B
Eksekusi 4: Penendang 4 Tim B - Penendang 4 Tim A
Eksekusi 5: Penendang 5 Tim A - Penendang 5 Tim B
Mengapa perubahan diperlukan?
Berdasarkan riset, tim pertama yang mendapatkan kesempatan menjadi eksekutor perdana memiliki peluang menang lebih besar, sekitar 60 persen.
"Hipotesisnya penendang dari tim kedua selalu mendapatkan tekanan yang lebih besar (ketika menggunakan format lama)," demikian pernyataan UEFA dalam rilis resminya.
Sistem baru ini akan diujicobakan pada Piala Eropa U-17 putra di Kroasia dan putri di Republik Ceko. Turnamen tersebut mulai bergulir pada awal Mei ini.