Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Kekalahan 1-2 dari Bhayangkara FC pada Rabu (3/5/2017) malam, membuat Sriwijaya FC tertahan di peringkat ke-13 klasemen Liga 1. Koleksi empat poin Laskar Wong Kito adalah yang paling jelek sejak era Indonesia Super League (ISL).
Sorotan kencang tak pelak mesti diarahkan pada lini pertahanan Sriwijaya FC. Gawang klub kebanggaan Sumatera Selatan (Sumsel) sejauh ini sudah kebobolan lima kali.
Catatan ini hanya lebih baik dibandingkan Bhayangkara FC (6), Mitra Kukar (7), Persela (7), dan Persegres (8). Gawang Teja Paku Alam juga baru steril sekali dari empat laga yang sudah dilewati musim ini.
Koleksi empat poin Sriwijaya FC berasal dari hasil imbang melawan Semen Padang (1-1) dan kemenangan kontra Borneo FC (1-0). Adapun sepasang duel pamungkas dilewati tanpa berhasil menambah nilai.
Baca juga:
Kendati sama dengan yang diraih pada musim 2013, raihan empat poin tersebut adalah yang paling jelek pada periode empat pekan awal sejak era ISL.
Yang mengkhawatirkan, pada musim 2013 tersebut Laskar Wong Kito hanya finis di peringkat kelima klasemen akhir.
Ketika itu, kebobolan 61 gol Sriwijaya FC juga cuma lebih baik dibanding tiga klub yang akhirnya terdegradasi, yakni Persidafon Dafonsoro, Persiwa Wamena, dan PSPS Pekanbaru.
Kondisi akhir seperti ini tentu tak diinginkan oleh Sriwijaya FC, yang didaulat sebagai salah satu kandidat juara. Namun, pelatih Osvaldo Lessa beruntung karena manajemen belum merasa perlu melakukan evaluasi.
"Ini baru awal musim. Walau demikian, kami akan tetap evaluasi semua kinerja tim," ujar Sekretaris Sriwijaya, Achmad Haris.