Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Apa yang dialami oleh Valentino Rossi di awal musim MotoGP 2017 ini bukan kali pertama terjadi. Sebelumnya, pernah pula ada tiga pebalap yang selepas tiga seri pembuka memimpin klasemen meskipun tak pernah memenangi balapan sekali pun.
Penulis: Arief Kurniawan
Rossi membuka musim 2017 dengan berada di peringkat ketiga di Qatar, lalu menjadi runner-up di GP Argentina dan GP Americas. Maverick Vinales dan Marc Marquez sama-sama terjatuh sekali, Rossi pun nangkring di puncak klasemen.
Pebalap pertama yang mengalami hal sama adalah Barry Sheene. Pebalap Inggris ini pada 1974 sempat memimpin klasemen setelah musim bergulir tiga seri.
Pada seri pertama di Prancis, Sheene jadi runner-up, lalu tak ikut seri kedua di Jerman. Pada seri berikutnya di Austria, dia berada di peringkat ketiga.
Namun, karena terdapat tiga pemenang berbeda di tiga seri itu yakni Phil Read, Edmund Czihak, dan Giacomo Agostini, Sheene pun aman berada di pucuk klasemen.
Akan tetapi, Sheene tak mampu mempertahankan posisi hingga akhir musim. Pebalap Suzuki ini berada di peringkat keenam dengan Read keluar sebagai juara dunia.
Pada 1979, pebalap Italia, Virginio Ferrari (Suzuki) ini melewati balapan di Venezuela, Austria, dan Jerman sebagai runner-up dua kali beruntun dan berada di posisi ketiga.
Sheene, Kenny Roberts, dan Wil Hartog adalah pemenang di masing-masing balapan tersebut. Konsistensi Roberts membawanya jadi juara dunia di mana Ferrari sendiri harus puas jadi runner-up.