Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Perjalanan Bayern Muenchen saat meraih treble 2012/13 nyaris serupa dengan apa yang Juventus alami sejauh ini di 2016/17. Seperti Si Nyonya Tua musim ini, Muenchen menikmati musim yang cukup mulus saat menyabet Bundesliga, Liga Champions, dan DFB Pokal 2012/13.
Penulis: Theresia SImanjuntak
Di liga, Die Roten terlalu perkasa, mengamankan trofi Bundesliga saat kompetisi masih di awal April 2013.
Kerikil terjadi di LC. Berbeda dari Juve, yang belum terkalahkan di ajang tersebut musim ini, Muenchen sempat kalah dari BATE Borisov pada matchday 2 fase grup dan takluk 0-2 pada leg II babak 16 besar versus Arsenal.
Dengan skor agregat 3-3, Muenchen berhak lolos ke perempat final berkat agresivitas gol tandang.
Setelah itu, pasukan Jupp Heynckes melangkah mulus hingga juara dengan menyingkirkan Juventus di perempat final, Barcelona di semifinal, dan Borussia Dortmund di partai puncak.
Di DFB Pokal, laju Muenchen sudah sulit terbendung lawan sejak mereka berhasil menyisihkan Dortmund di perempat final.
Kendati demikian, Stuttgart, rival di final, nyaris menggagalkan ambisi trigelar Muenchen. Sempat unggul 3-0 sampai menit ke- 61, Muenchen malah kebobolan dua gol pemain Stuttgart, Martin Harnik, pada menit ke-71 dan 80.
Baca Juga:
Pihak Muenchen mengatakan kesuksesan mereka pada 2012/13 adalah berkat akumulasi kerinduan akan titel setelah nirgelar pada musim sebelumnya.
Pada 2011/12, Muenchen gigit jari melihat Dortmund merajai Bundesliga dan Chelsea mengalahkan mereka lewat adu penalti di final LC.
Bicara tentang rindu, Juve jelas merasakannya mengingat mereka telah dua dekade tanpa trofi LC. Tinggal bagaimana mereka mengonversikannya menjadi motivasi besar demi mendaratkan trofi impian tersebut ke J-Stadium.