Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Demi memenangi pertarungan, sah-sah saja menggunakan cara memuji dengan harapan lawan yang bertindak sebagai tuan rumah menjadi terlena. Tampaknya, inilah pola yang digunakan klub Prancis Olympique Lyon saat bertamu ke markas Ajax Amsterdam di Stadion Amsterdam Arena.
Penulis: Dedi Rinaldi
Lyon akan terlibat laga penting semifinal leg pertama Liga Europa pada Rabu (3/5/2017) di kandang Ajax.
Terkesan Lyon mencoba merendah dengan memilih akan mengembangkan pola lebih bertahan serta lebih bersiap pada leg kedua pada saat menjadi tuan rumah.
“Kami tahu Ajax merupakan klub besar dan sangat kuat di Amsterdam Arena. Rasanya kami harus lebih fokus pada leg kedua,” kata pelatih Lyon, Bruno Genesio.
Tidak hanya Genesio, legenda sepak bola Prancis sekaligus penasihat Lyon, yaitu Bernard Lacombe, juga terkesan ikut merendah. Lacombe mengatakan bahwa Lyon harus respek pada Ajax karena deretan prestasi yang pernah diraih tim ini.
Namun, kubu Ajax tahu bahwa semua yang dilontarkan kubu Lyon merupakan upaya untuk membuat mereka terlena.
Ujung-ujungnya, Lyon berharap bisa mencuri angka di kandang Ajax dan kemudian habis-habisan saat menjadi tuan rumah pada leg kedua.
“Lihat bagaimana Lyon melumat tim asal Belanda AZ Alkmaar pada babak 32 besar. Mereka memiliki banyak wajah. Jadi, kami akan menerapkan strategi antimaling untuk menghindari pencurian dari Lyon,” kata pelatih Ajax, Peter Bosz.
Apa yang dikatakan Bosz tentang Lyon memiliki banyak wajah memang benar. Dari sisi materi, tim ini menjanjikan.
Baca Juga:
Karena itu, gelandang sekaligus kapten tim Ajax, Davy Klaassen, mengingatkan rekan-rekannya untuk fokus pada laga ini.
“Lyon datang dari Liga Champions ke Liga Europa musim ini. Mereka pasti tahu bagaimana caranya mencuri angka,” kata Klaassen.
Rekor Kalah
Lyon yang datang ke Liga Europa setelah hanya bercokol di peringkat ketiga penyisihan grup di Liga Champions memang sangat penasaran dengan Ajax.
Pasanya, dari empat kali pertemuan, tim Prancis ini tidak mampu meraih kemenangan atas Ajax, dengan dua kali menderita kekalahan dan dua kali imbang.
Ajax menang atas Lyon pada kancah Liga Champions musim 2002-2003 baik kandang maupun tandang. Pada pertemuan kembali di LC musim 2011-2012, kedua tim bermain imbang dua kali tanpa gol.
Ajax sendiri terkesan lebih percaya diri. Tidak hanya mengacu pada rekor pertemuan melainkan pula sejarah yang pernah dicetak di Liga Europa.
Ajax sudah pernah menjadi juara ajang ini pada 1992 di saat kompetisi masih bernama Piala UEFA setelah mengalahkan Torino di final.