Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Mantan pemain FC Bayern Muenchen, era 1990-an, Dietmar Hamann, menganggap raksasa Liga Jerman itu sudah tidak sekompak dulu dalam merekrut pemain dan pemilihan pejabat klub.
Bayern Muenchen baru saja memastikan menjadi juara Bundesliga untuk lima musim berturut-turut. Philipp Lahm dkk mengunci titel mereka setelah menang 6-0 atas Vfl Wolfsburg pada pekan ke-31 Bundesliga, Sabtu (29/4/2017).
Die Roten adalah tim Jerman pertama yang sanggup menjuarai Bundesliga lima kali berturut-turut dari 2013.
Namun, Dietmar Hamann meminta klub asal Bavaria itu untuk berbenah. Menurut sosok yang memperkuat Bayern dari 1993 hingga 1998 tersebut, ada potensi perselisihan internal di manajemen klub.
Dia mengacu kepada kesulitan yang dialami Bayern mengisi posisi direktur olahraga. Matthias Sammer yang menjabat status tersebut mundur karena masalah kesehatan dan belum punya suksesor.
Baca Juga:
Dua nama yang diyakini akan mengisi jabatan tersebut, yaitu Philipp Lahm dan Max Eberl (direktur Borussia Moenchengladbach). Namun, kedua nama tersebut menolak.
"Rencana merekrut Eberl dan Lahm gagal karena manajemen Bayern tidak satu suara. Dulu, mereka akan berembuk lebih dulu secara internal, lalu membuat penawaran kepada orang-orang terbaik di bidangnya agar mereka mau ke Bayern Muenchen. Sekarang tidak demikian," kata Hamann.
Eks gelandang nasional Jerman tersebut menyarankan Die Roten kembali satu suara dalam soal mendatangkan pejabat klub dan pemain.
"Mereka harus kembali menemukan kesepakatan dan punya satu suara. Jika tidak, akan selalu rasa tidak tenang di tubuh klub dan itu tidak baik," tutur Hamann.
Give me an H - H!
— FC Bayern English (@FCBayernEN) 1 May 2017
Give me a U - U!
Watch the full celebration over at @Dugout: https://t.co/MZL7JFH9uu pic.twitter.com/Aou0jYYySV
Bukan hanya soal manajemen klub yang merisaukan Hamann. Sosok yang juga pernah bermain untuk Liverpool FC tersebut menilai Bayern tidak bisa sembarangan membeli pemain pada bursa transfer.
"Bayern tidak bisa selalu membeli pemain top dengan harga mahal tanpa tahu apakah mereka cocok untuk tim. Lebih baik memberi kesempatan kepada pemain muda seperti Joshua Kimmich. Dia pemain muda terbaik, tetapi jarang mendapat kesempatan selain sebagai pemain mengganti," tuturnya.
Dari data Transfermarkt, Kimmich tampil 24 kali di Bundesliga, 13 di antaranya sebagai starting eleven. Dari jumlah penampilan tersebut, Kimmich bermain penuh pada sembilan laga.