Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
PSSI menggelar kursus instruktur pelatih bertajuk AFC Member Association Coaching Instructors 2017 di Pusat Pelatihan Pemain Muda Nasional, Sawangan, Depok, pada 24 April hingga 5 Mei 2017.
Penulis: Ferry Tri Adi
Kursus tersebut diselenggarakan untuk menciptakan instruktur pelatih yang bisa menyelesaikan pekerjaan rumah terdahulu.
Federasi masih harus menyelesaikan masalah minimnya pelatih Indonesia berlisensi AFC. Lambatnya Indonesia menciptakan pelatih berlisensi AFC, minimal C AFC, lantaran cuma punya satu instruktur dalam negeri.
Hingga saat ini hanya Emral Abus yang punya lisensi sebagai instruktur AFC untuk menciptakan pelatih C AFC. Karena itu, PSSI mulai ngebut menciptakan instruktur-instruktur lain demi mempercepat program lisensi AFC yang dicanangkan Konfederasi Sepak Bola Asia itu.
Sebanyak 22 pelatih Tanah Air dikumpulkan untuk mengikuti kursus tersebut. Minimal, para peserta kursus memiliki lisensi A AFC.
"Para peserta yang ikut termasuk pelatih elite di Indonesia yang notabene wajib memiliki lisensi A AFC. Mereka diberi materi pagi dan sore, yang isinya teori dan praktik,” tutur Danurwindo, Direktur Teknik PSSI.
"Dengan diadakannya kursus ini, kita akan punya instruktur-instruktur pelatih yang baru. Ini akan menjadi hal yang bagus bagi PSSI, yang ingin mencetak pelatih-pelatih bagus nantinya," ucapnya.
Keuntungan memiliki banyak instruktur ialah Indonesia bisa menepis ketertinggalan dari negara lain, khususnya di Asia, dalam mencetak pelatih berlisensi AFC. Para peserta tersebut nantinya bakal memberikan kursus bagi pelatih berlisensi nasional yang didorong memiliki lisensi C AFC.
“Pekerjaan rumah masa lalu belum selesai. Bagaimana Indonesia mau punya pelatih lisensi A AFC kalau kita tidak punya lisensi C AFC? Semua dimulai dari C AFC dulu baru berlanjut ke B dan A AFC,” kata Efraim Ferdinand, Kepala Divisi Pendidikan Kepelatihan PSSI.
Baca Juga:
"Setiap tingkatan harus ditempuh minimal dua tahun. Sekarang program kami ialah membuat pelatih lisensi nasional untuk mengambil lisensi C AFC."
"Tahun ini kami hanya bisa menggelar 11 kursus C AFC karena cuma punya Pak Emral sebagai instruktur. Bayangkan kalau kami nanti punya 23 instruktur pelatih. Berapa banyak kursus C AFC yang bisa digelar? Hal itu mempercepat Indonesia meningkatkan kualitas pelatih," ujarnya.
Tak hanya itu, calon instruktur itu nantinya diproyeksikan mendesain pengembangan sepak bola Tanah Air.
“Kursus ini merupakan upaya PSSI mengejar ketertinggalan dan membangun kompetensi kolektif. Para peserta akan menjadi instruktur agar bisa melahirkan pelatih-pelatih baru di Indonesia," tutur Joko Driyono, Wakil Ketua Umum PSSI.
"Dari interaksi instruktur-intruktur ini akan terbangun kompetensi kolektif, yang turut serta dalam mendesain dan mengimplementasikan program atau kurikulum pelatihan secara nasional dalam filosofi dan visi yang seragam," katanya.