Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Kekalahan 0-2 yang didapat Arsenal di Stadion White Hart Lane, Minggu (30/4/2017), membuat mereka dipastikan akan finis di bawah sang tuan rumah, Tottenham Hotspur. Kondisi ini adalah sesuatu yang langka di era Premier League atas kasta tertinggi Liga Inggris.
Arsenal harus mengakui keunggulan Tottenham akibat sumbangan gol-gol dari Dele Alli (menit ke-55) dan eksekusi penalti Harry Kane (58').
Kekalahan ini juga membuat Arsenal tak pernah menang atas Tottenham dalam enam pertemuan terakhir di Liga Inggris. Dengan kata lain, Spurs sangat dominan atas The Gunners sejak ditangani Manajer Mauricio Pochettino pada 2014-2015.
Kemenangan ini membuat Tottenham yang berada di posisi kedua klasemen Liga Inggris berhasil mengumpulkan 77 poin dari 34 laga. Jumlah tersebut tidak akan bisa terkejar lagi oleh Arsenal yang kini terpuruk di peringkat keeman dengan 60 poin hasil dari 33 laga.
Kondisi ini sangat jarang terjadi di era Premier League. Terakhir kali Tottenham berhasil finis di atas Arsenal pada musim 1994-1995 atau 22 tahun silam.
Bahkan di era Premier League, hal ini baru terjadi tiga kali. Selain pada musim 1994-1995 dan 2016-2017, Arsenal pernah finis di posisi ke-10 dan Tottenham di peringkat kedelapan pada edisi pertama Premier League, yaitu 1992-1993.
Baca Juga:
Bagi Manajer Arsenal, Arsene Wenger, situasi ini bukan hal yang mustahil terjadi. Namun, pria asal Prancis itu percaya bahwa hal ini hanya siklus 20 tahun sekali dan tidak akan bertahan lama.
"Selamat kepada mereka. Namun, ketika memulai kompetisi, target kami bukan untuk finis di atas Spurs. Kami mengincar gelar juara," ucap Wenger kepada BBC.
"Kejadian seperti ini hanya terjadi sekali dalam 20 tahun. Secara matematis, hal itu akan terjadi walaupun kami tidak senang. Namun, kita tidak membandingkan diri dengan Spurs, tetapi kami membandingkan diri sendiri dengan tujuan yang dimiliki," tuturnya.