Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Ini Beda Valentino Rossi 2016 dan 2017

By Minggu, 30 April 2017 | 12:12 WIB
Pebalap tim Movistar Yamaha, Valentino Rossi, merayakan keberhasilannya finis di posisi kedua di GP AS dengan menyemprotkan minuman sampanye di podium Circuit of The Americas, Austin (23/4/2017). (GETTY IMAGES)

Valentino Rossi mengakui bahwa salah satu kelebihan Yamaha di musim ini dan musim lalu adalah satu hal yang bertolak belakang. Musim lalu dia kerap ada di posisi podium, lalu menjelang finis mudah disusul lawan. Musim ini kebalikannya.

Penulis: Arief Kurniawan

Dalam komentar yang ia berikan pasca-GP Americas, veteran yang masih sangat elegan membalap di usia 38 tahun ini menyatakan tahun lalu ia kerap kesulitan.

“Tahun ini saya malah bisa dengan mudah menyusul lawan, seperti terhadap Cal Crutchlow di Argentina dan Dani Pedrosa di Austin ini,” katanya.

Tahun lalu, lebih tepatnya separuh musim kedua, Rossi belajar banyak dari GP-GP Inggris, San Marino, Aragon, Malaysia, dan Valencia. Di semua GP itu, Rossi sudah ada di posisi depan sebelum kemudian tergelincir.

Baca Juga:

Di Inggris, Rossi lama berada di posisi dua di belakang Maverick Vinales, waktu itu masih bersama Suzuki, sang pemenang. Ia lalu disusul oleh Andrea Iannone (Ducati), Cal Crutchlow (Honda), dan Marc Marquez (Honda).

Hanya kesalahan Marquez menjelang finis yang membuat Rossi tetap ada di podium.

Di San Marino bahkan lebih parah. Sejak lap 2, Rossi selalu ada di depan dan sangat potensial menang. Namun, di lap 22 Dani Pedrosa menyusulnya hingga menang di akhir lap 28.


Pebalap Movistar Yamaha, Valentino Rossi, melambaikan tangan di podium setelah finis di urutan kedua pada GP Aragon yang berlangsung di Sirkuit MotorLand Aragon, Minggu (25/9/2016).(MIRCO LAZZARI GP/GETTY IMAGES)

Bila di San Marino Rossi masih mampu finis di posisi dua, di Aragon mundur satu titik lagi. Padahal prosesnya sama, The Doctor sempat memimpin balapan sebelum waktu itu disusul oleh Marquez dan Jorge Lorenzo.