Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Ditilik dari postur tubuh penghuni skuat inti, bentrokan Inter vs Napoli bakal seperti pertarungan antara Goliath melawan David. Tim yang paling cerdas menggunakan kelebihannya bakal tampil sebagai pemenang.
Penulis: Sem Bagaskara
Sepak Bola Seksi
Napoli sangat layak disebut sebagai tim paling seksi di Serie A. Anak asuh Maurizio Sarri menampilkan gaya bermain menyerang nan atraktif.
Partenopei kini berstatus sebagai pemilik rapor ofensif terbaik di Serie A dengan telah mencetak 77 gol. Pada pertemuan pertama versus Inter musim ini di San Paolo, Napoli begitu superior.
Lorenzo Insigne dkk. menang 3-0 dan membuat Inter mengalami kesulitan memegang bola. Formula serupa akan kembali diusung pasukan Sarri.
Kelincahan Kurcaci
Napoli menderita menghadapi situasi bola mati. Hal itu disebabkan oleh materi starter mereka yang dihuni banyak "kurcaci".
Dengan asumsi Maurizio Sarri menurunkan Pepe Reina; Elseid Hysaj, Raul Albiol, Kalidou Koulibaly, Faouzi Ghoulam; Allan, Jorginho, Marek Hamsik; Jose Callejon, Dries Mertens, dan Lorenzo Insigne, hanya ada lima pemain Napoli (tanpa menghitung kiper) yang posturnya menembus 180 cm, yaitu kuartet bek plus Hamsik.
Baca Juga:
Tapi, pemain pendek punya kelebihan. Mereka punya pusat gravitasi rendah, sehingga susah jatuh.
Kurcaci Napoli seperti Lorenzo Insigne dan Dries Mertens juga dibekali kecepatan dan kerap menjadi senjata Napoli untuk memukul lawan via serangan kilat.
Mentalitas Tandang
Napoli sangat mengandalkan rumah angker mereka, San Paolo, untuk mendulang angka demi angka. Namun, bukan berarti Partenopei menjadi lembek saat bermain di luar rumah.
Mentalitas sebagai pemenang tetap terjaga ketika Dries Mertens cs. bermain tandang. Dalam 10 kesempatan terakhir mentas di luar San Paolo pada laga Serie A, Partenopei tak terkalahkan.
Rapor mereka adalah delapan kemenangan dan dua skor imbang. Terkait koleksi poin di partai tandang secara keseluruhan, Napoli juga berada di peringkat teratas.