Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Crotone Vs Milan, Niat Kontinental tetapi Hitungan Lokal

By Minggu, 30 April 2017 | 09:11 WIB
Pemain AC Milan Gianluca Lapadula dalam laga Serie A antara AC Milan kontra Empoli FC di Stadio Giuseppe Meazza, 23 April 2017. (MARCO LUZZANI/GETTY IMAGES)

Milan tak bisa mengelak. Mereka tampil buruk pekan lalu sehingga kalah dari tim papan bawah. I Rossoneri mesti menyodorkan bukti bila sungguh menginginkan kompetisi antarklub Eropa, pertama-tama dengan menang di Crotone

Penulis: Christian Gunawan

Milan tampil mengecewakan pekan lalu. Rossoneri kalah di tangan Empoli, klub yang berposisi persis di atas zona degradasi. Padahal, jika menang, Milan bisa menjauh dari Internazionale sehingga peluang tampil di Liga Europa musim depan semakin besar.

Jarak kedua klub Milano tetap dua poin. Bila ingin memertahan- kan keunggulan itu, pasukan Vincenzo Montella perlu meng- hindari kejutan buruk seperti minggu lalu.

Selanjutnya, Milan bisa menyasar peringkat kelima. Menuju ambisi itu, Rossoneri mesti melewati Crotone pada Minggu (30/4). Ezio Scida, yang menyambut Milan untuk pertama kali, bisa bergembira memanfaatkan kelengahan tim tamu.

Vincenzo Montella, allenatore Milan, sudah mengisyaratkan timnya telah menganggap remeh Crotone di pertemuan pertama musim ini. Kemenangan 2-1 diraih Milan secara susah payah. Crotone bisa unggul lebih dulu di laga itu.

Il Diavolo Rosso memang memenangi dua benturan di San Siro, sebuah di Coppa Italia 2015/16. Namun, hasil itu tak bisa dijadikan patokan. Niat sintas yang dibawa Crotone bisa menghambat Milan.

Crotone masih berada di peringkat ke-18, defisit lima angka dari Empoli yang berada satu anak tangga di atas mereka. Tuan rumah yang berjulukan Pitagorici karena di kota yang terletak di wilayah Calabria itu Phytagoras, seorang filsuf dan ahli matematika, mendirikan sekolah pertamanya, secara matematis masih bisa bertahan di Serie A.

Tim Matang

Si Merah-Hitam paham mesti memiliki keinginan yang lebih kuat daripada Crotone. Pada 9 April lalu, Pitagorici memberikan kekalahan mengejutkan untuk Inter Milan di Ezio Scida.

Baca Juga:

Lebih lanjut, dari tiga laga terakhir, klub promosi ini bisa mendulang tujuh poin. Meladeni ancaman Crotone, Montella dihadapkan kepada absensi bek Mattia De Sciglio dan gelandang Jose Sosa. Manuel Locatelli diplot mengisi tempat Sosa.

“Kami harus merasa lebih lapar daripada Crotone. Kami perlu kembali ke Eropa. Namun, laga nanti tidak mudah. Tim harus bereaksi setelah kekalahan dari Empoli. Milan adalah tim hebat yang dilatih pelatih hebat. Kami sudah menunjukkan diri sebagai tim matang setelah meraih serangkaian kemenangan penting,” ucap Locatelli dikutip La Repubblica.

Pernyataan sang gelandang muda bahwa dirinya lebih senang menjadi pilihan pertama melalui latihan daripada sekadar pengganti menunjukkan niat untuk meraup poin penuh menuju Eropa.

Jika gagal lagi di Ezio Scida, Milan mungkin mesti menerima kenyataan bahwa kapasitas mereka saat ini hanya mendekati zona Eropa tanpa finis di sana. Dengan kesempatan yang semakin tipis, Milan takkan mau dianggap jagoan lokal saja.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P