Premier League - kasta teratas Liga Inggris - akan menyajikan Derbi London Utara antara Tottenham Hotspur dan Arsenal di Stadion White Hart Lane, Minggu (30/4/2017). Membicarakan kedua tim tersebut terasa kurang sempurna jika belum membahas kontribusi Harry Kane (23) dan Alexis Sanchez (28) untuk tim masing-masing.
Dia hanya tertinggal empat gol dari sang pemuncak, Romelu Lukaku (Everton). Dari segi ketajaman,
Alexis Sanchez dipastikan kalah karena baru mengemas 19 gol.
Namun, perlu dicatat bahwa Kane lebih sering beraksi sebagai penyerang tengah (24 laga; 18 gol) dan penyerang lubang (1; 2), sedangkan Sanchez harus mengisi pos penyerang tengah (19 laga; 14 gol), pemain sayap kiri (12; 4), dan gelandang serang (1; 1).
Kedua pemain ini merupakan ujung tombak tim dalam menggetarkan jala musuh. Mereka pun mempunyai karakter masing-masing yang spesial.
Keunggulan utama Kane adalah efektivitas. Dia menggelontorkan 20 gol hanya dalam 2.085 menit alias rata-rata cuma membutuhkan 104,25 menit per gol!
Kemampuan menyelesaikan peluang dia mengungguli Sanchez (142,84 menit/gol), bahkan Lukaku (117,33 menit/gol).
Padahal, Sanchez (105 tembakan) dan Lukaku (94) mampu melepaskan jumlah tendangan melampaui angka 90, sementara Kane cuma melepaskan 81 sepakan!
Bisa disimpulkan striker Spurs ini sangat mujarab dalam memaksimalkan kesempatan.
Lantas, apa nilai plus dari Sanchez? Mengelabui lawan! Total, dia sudah melewati pemain musuh sebanyak 86 kali.
Kane (31) dan Lukaku (61) kalah cukup telak dalam kategori tersebut. Tidak heran, Sanchez kerap dijatuhkan karena lawan kesulitan dalam menghentikannya. Dia telah dilanggar hingga 54 kali.
Aksi di Derbi London UtaraKane langsung memborong dua gol dalam duel perdana kontra
Arsenal dalam partai
Premier League pada 7 Februari 2015.
Dia membuat penggemar The Lilywhites bersorak gembira berkat kemenangan 2-1 di markas sendiri.
Setelah itu, Kane vakum membobol
Arsenal dalam laga ronde ketiga Piala Liga Inggris pada 23 September 2015. Meskipun bermain 90 menit, dia gagal menghindarkan Spurs dari kekalahan 1-2.
Selanjutnya, pesepak bola kelahiran London, Inggris, ini konsisten mengukir sebiji gol dalam tiga perjumpaan terakhir menghadapi
Arsenal.
Rangkaian gol dia sanggup mengamankan total tiga poin di kompetisi paling elite Negeri Ratu Elizabeth II lantaran semua laga tersebut berujung imbang (1-1/8 November 2015; 2-2/5 Maret 2016; 1-1/6 November 2016).
Sanchez pantas minder terhadap Kane jika berbicara soal peran di Derbi London Utara.
Kendati
Arsenal tak terkalahkan dari Spurs selama 399 menit dia berada di lapangan, tetapi juru gedor tim nasional Cile ini sekadar mampu mendulang satu gol.
Satu-satunya gol Sanchez yang bersarang di gawang kapten Spurs, Hugo Lloris, muncul pada duel teranyar di White Hart Lane pada 5 Maret 2016 yang berkesudahan dengan skor 2-2.
Akan tetapi, kehadiran Sanchez di lapangan hijau sudah cukup bagi
Arsenal untuk meraup dua kemenangan dan empat hasil imbang atas Spurs.
Jadi, Kane Si Tuan Mujarab atau Sanchez Si Pengelabu yang akan berjaya dalam duel mendatang?