Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Tenggelam dalam persaingan bursa pelatih di Liga 1, pelatih asal Swedia, Stefan Hansson membuat keputusan mengejutkan. Eks pelatih timnas Myanmar ini menerima tawaran menjadi pelatih klub Liga 3, Persema Malang.
Stefan Hansson resmi diperkenalkan ke publik sebagai pelatih Persema Malang dan akan berkiprah di kompetisi amatir Liga 3 pada Rabu (26/4/2017). Lantas, apa yang menjadi dasar Hansson menerima tawaran ini?
Ternyata tantangan untuk mengorbitkan dan membangun karakter pemain muda menjadi salah satu pertimbangannya melatih Persema.
”Saya senang bekerja sama dengan pemain muda. Saya akan membentuk karakter bermain mereka,” ujar Hansson.
Baca juga:
Hanson bukan orang baru di kancah sepak bola Indonesia. Dia pertama kali datang ke Tanah Air pada 2014. Klub pertama yang ditanganinya adalah Mitra Kukar.
Pada 2015, dia kembali hijrah ke klub Myanmar, Zeyar Shwe Myay FC. Klub ini pernah ditangani Hansson pada 2011. Lalu, Hansson pada 2012-2014 menangani Myanmar U-22.
Hansson pada 2016 kembali ke Indonesia dan membesut Persela Lamongan. Tetapi, Persela terpuruk dan pria 59 tahun ini didepak hanya beberapa bulan melatih klub itu.
”Stefan Hansson adalah teman lama. Saya sudah kenal dia sebelum datang ke Indonesia.”
Direktur Teknik Persema, Bambang Suryo
”Saya senang bisa melatih Persema. Saya tahu klub ini memiliki sejarah besar. Kalau alasan lain, saya memiliki putri kecil, jadi harus dekat dengannya,” ujar Hansson.
”Sebenarnya, saya juga mendapatkan tawaran dari Malaysia. Namun, saya tidak mungkin meninggalkan putri saya. Jika di sini, kami lebih mudah bertemu,” tuturnya.
Direktur Teknik Persema, Bambang Suryo mengungkapkan bahwa Hanson sengaja didatangkan oleh klubnya.
”Stefan Hansson adalah teman lama. Saya sudah kenal dia sebelum datang ke Indonesia,” tutur Bambang.