Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Gelandang Chelsea, N'Golo Kante (26), melanjutkan kisah memukau musim 2015-2016 ketika mengantarkan Leicester City menjuarai Premier League - kasta teratas Liga Inggris - dengan meraih penghargaan dari Asosiasi Pesepak Bola Profesional Inggris (PFA) sebagai Pemain Terbaik 2017 pada Minggu (23/4/2017).
N'Golo Kante sukses mengalahkan kandidat lainnya, yakni Eden Hazard (Chelsea), Harry Kane (Tottenham Hotspur), Romelu Lukaku (Everton), Zlatan Ibrahimovic (Manchester United), dan Alexis Sanchez (Arsenal).
"Dipilih oleh para pemain untuk menjadi pemain terbaik memiliki arti besar untuk saya," kata Kante.
"Dua musim yang indah. Pertama bersama Leicester City dan sekarang dengan Chelsea. Sebuah kehormatan besar bisa menjadi pemain terbaik," ucap dia lagi.
Pesepak bola berkepala plontos ini juga berbicara terkait kepindahan dari Leicester ke Chelsea. Dia pun mesti beradaptasi dengan strategi baru.
games left. points ahead. belongs to N'Golo Kanté.@nglkante pic.twitter.com/mxVpKgZ41P
— Chelsea Indonesia (@ChelseaIndo) April 15, 2017
"Ada perbedaan cara bermain. Namun, dengan manajer dan para pemain Chelsea, semuanya menjadi mudah karena kami bekerja keras untuk tampil bagus di setiap pertandingan," ujar Kante.
Sosok kelahiran Paris, Prancis, ini mengutarakan karakter manajer Chelsea, Antonio Conte.
Baca Juga:
"Conte tahu apa yang dia inginkan dari para pemain. Dia mau menang dan kami bekerja sangat, sangat, sangat keras di sesi latihan untuknya," kata Kante.
"Dia menanamkan mentalitas pemenang ke dalam skuat dan semuanya ingin memberikan yang terbaik untuk tim dan membawa Chelsea memenangi gelar," tutur Kante.
Kante menjadi pemain pertama yang mendapatkan titel Pemain Terbaik dari PFA sejak Thierry Henry (Arsenal) pada 2004.
Hal ini tak lepas dari kemampuan dia dalam melepaskan 1.676 operan tepat sasaran, memenangi 73 tekel, dan melakukan 72 intersep dari 31 pertandingan di Premier League.
Kante berada dalam jalur untuk menjadi pemain pertama yang sukses merebut trofi Premier League dua tahun beruntun dengan tim berbeda sejak terakhir kali dilakukan oleh Eric Cantona (Leeds United 1992 dan Manchester United 1993).