Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Inilah Refleksi Pertemuan Pertama El Clasico Musim Ini

By Minggu, 23 April 2017 | 14:23 WIB
Striker Barcelona, Lionel Messi, mencoba melewati hadangan rivalnya dari Real Madrid, Ronaldo, saat kedua tim melakoni laga lanjutan Liga Spanyol 2016-2017 di Stadion Camp Nou, Barcelona, (3/12/2017). (ALEX CAPARROS/GETTY IMAGES)

El clasico edisi pertama pada 2016-2017 yang digelar di Camp Nou berakhir sama kuat 1-1. Bentrokan tersebut bakal menjadi bahan refleksi bagus bagi Real Madrid maupun Barcelona untuk mengincar hasil yang lebih baik pada akhir pekan ini.

Penulis: Sem Bagaskara

REAL MADRID

Kesalahan

Sergio Ramos tampil sebagai pahlawan Madrid berkat gol penyama kedudukan yang ia ciptakan pada menit-menit akhir pertandingan.

Ia dipuja fan Los Blancos karena memiliki naluri membunuh bak seorang striker kendati posisi naturalnya adalah bek tengah. Aksi gemilang Ramos menyudutkan para juru gedor tim, seperti Karim Benzema dan Cristiano Ronaldo, yang gagal menunaikan tugas secara sempurna.


Striker Real Madrid, Karim Benzema (tengah kiri), menyundul bola di depan gawang Barcelona dibayangi gelandang Barcelona, Ivan Rakitic, dalam laga lanjutan Liga Spanyol 2016-2017 di Stadion Camp Nou, Barcelona, (3/12/2016).(PAU BARRENA/AFP)

Jika Ronaldo masih bisa membuat tiga tembakan tepat sasaran, catatan Benzema nihil. Mengacu kepada heatmap, daya jelajah Benz bahkan mirip-mirip dengan Ramos!

Apabila tak ingin melihat Karim Benzema terisolasi, ahli strategi Madrid, Zinedine Zidane, kini wajib memastikan suplai bola ke ujung tombak lancar.

Hal lain yang mesti dikoreksi Zidane adalah terkait kedisiplinan anak asuhnya. Pada duel pertama versus Barca, Raphael Varane cs. terlalu sering melakukan pelanggaran di area berbahaya.

Gol Barcelona yang dicetak Luis Suarez berawal dari skema tendangan bebas. Skenario itu lahir akibat pelanggaran remeh yang dilakukan Varane.

Keunggulan

Zinedine Zidane begitu cerdas membaca situasi ketika Real Madrid berada dalam posisi tertinggal 0-1 pada duel pertama el clasico. Pergantian pemain yang dilakukannya boleh dibilang sukses besar.

Pada babak kedua, ia memasukkan Casemiro (menggantikan Isco), Marco Asensio (Karim Benzema), dan Mariano Diaz (Mateo Kovacic).

Baca Juga:

Madrid pun menjadi lebih dominan, terutama pada rentang 10 menit terakhir pertandingan. Pada periode tersebut, persentase penguasaan bola Los Blancos terdongkrak sampai nyaris 70 persen.

Padahal, catatan penguasaan bola anak asuh Zidane di sepanjang laga cuma 45 persen. Tekanan intens yang dilakukan Madrid berujung kepada lahirnya gol penyama kedudukan yang diciptakan Ramos.

Pemain Kunci

Keberhasilan Madrid mengamankan skor imbang di Camp Nou dipastikan gol Ramos. Namun, kredit ekstra layak dilayangkan kepada sang pemberi assist, Luka Modric. Nyaris setiap bangunan serangan Los Blancos diinisiasi dari kaki Modric.


Gelandang Real Madrid, Luka Modric (ketiga dari kanan), merayakan gol yang dicetak rekannya, Sergio Ramos (kedua dari kanan), ke gawang FC Barcelona, dalam lanjutan La Liga di Stadion Camp Nou, Sabtu (3/12/2016).(PAU BARRENA/AFP)

Tak cuma berkontribusi dalam situasi menyerang, gelandang berpaspor Kroasia itu juga punya rapor defensif gemilang.

Pada el clasico edisi perdana musim ini, tak ada pemain Madrid lain yang mampu melewati jumlah tiga cegatan milik Modric. Ia juga paling sering melepas operan.