Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Menjadi petenis profesional tidak murah. Berikut contoh pengeluaran petenis profesional saat tur dunia untuk mengikuti turnamen di luar negeri.
Setelah menjuarai turnamen ITF Futures Indonesia Terbuka seri enam di lapangan tenis Hotel Sultan pada Minggu (16/4/2017), petenis Taiwan, Ti Chen, mengungkap jumlah pengeluaran selama dua pekan mengikuti turnamen di Jakarta.
"Biaya untuk penginapan sekitar 800 dollar Amerika Serikat (Rp 10,6 juta), tiket pesawat sekitar 500 dollar (Rp 6,6 juta). Ditambah dengan biaya untuk makanan, total sekitar 1.500 dollar (Rp 20 juta)," ujar Ti Chen.
"Untuk menyiasati pengeluaran, biasanya saya berbagi kamar dengan rekan senegara. Jika tidak dan harus satu kamar sendirian, biaya untuk penginapan bisa mencapai lebih dari 1.000 dollar," kata Ti Chen.
Selama dua pekan di Jakarta untuk mengikuti seri kelima dan keenam turnamen ITF Futures Indonesia Terbuka, Ti Chen menginap di Hotel Sultan, tempat diselenggarakannya turnamen.
Ti Chen berhasil menjadi juara seri kelima dan keenam. Petenis peringkat 237 dunia pada 17 April 2017 ini total mendapatkan hadiah uang 4.320 dollar atau sekitar Rp 57,5 juta.
Dipotong biaya pengeluaran selama berada di Jakarta yang mencapai sekitar 1.500 dolar, uang yang masuk ke kantong Ti Chen selama mengikuti ITF Futures Indonesia Terbuka sekitar 2.800 dolalr atau sekitar Rp 37 juta.
Jumlah yang tidak sedikit, tapi lain ceritanya jika Ti Chen tidak menjadi juara.
Jika mentok di semifinal, Ti Chen memperoleh 753 dollar. Jika dua kali menjadi semifinalis, pendapatan dari dua turnamen adalah 1.506 dollar. Jumlah itu kurang lebih pas dengan pengeluaran selama dua pekan di Jakarta.
Dalam turnamen ITF Futures total hadiah yang disediakan mencapai 15.000 dollar dengan perincian sebagai berikut.
Masuk 32 besar atau babak pertama mendapat 156 dollar. Selanjutnya adalah 258 dollar (babak dua), 438 dollar (perempat final), 753 dollar (semifinal), 1.272 dollar (runner-up), dan 2.160 dollar (juara).
Ti Chen menjadi juara, tapi bagaimana dengan puluhan petenis lain dari luar negeri yang hadir di Jakarta seperti dari Amerika Serikat dan beberapa negara Eropa?
Dengan biaya tiket pesawat jauh lebih mahal dan prestasi yang mentok di babak kualifikasi (tanpa hadiah uang), mereka dipastikan minus.
Perlu biaya sekitar 1.500 dollar untuk mengikuti dua seri turnamen yang diadakan di satu negara. Petenis profesional idealnya mengikuti 20 sampai 25 turnamen dalam satu tahun.
Dengan anggaran 1.500 dollar per dua turnamen, seorang petenis profesional mesti mengeluarkan biaya sekitar 15.000 dollar (hampir 200 juta rupiah) untuk mengikuti 20 turnamen di 10 negara.
Terbayang bahwa petenis-petenis muda Indonesia membutuhkan dukungan dari sponsor untuk dapat bersaing di level internasional.