Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Lucas Leiva lagi-lagi berada dalam ketidakpastian. Kali ini pintu keluar dari Anfield disebut telah sangat dekat baginya setelah kesetiaan yang sudah terentang selama satu dasawarsa. Tak hanya loyal, Lucas adalah bukti perjuangan keras.
Penulis: Christian Gunawan
Kala beberapa bek absen, Lucas difungsikan sebagai bek tengah. Absensi Jordan Henderson dan Adam Lallana membawa Lucas ke lini tengah. Posisi gelandang bukan barang baru buat eks pemain Gremio ini.
Rafael Benitez mulai memainkan Lucas sebagai gelandang bertahan. Ia sempat mendapatkan sorotan saat berperan di titik itu.
Namun, setelah Xabi Alonso pindah pada 2009, Lucas bisa memapankan diri sebagai gelandang defensif andalan.
Persoalan menjawab keraguan pun tak sekali itu saja dibuat Lucas. Pada 2010, ia boleh pindah bila ada tawaran bagus. Namun, pencatat 24 caps di timnas Brasil itu memutuskan bertarung demi tempat di tim utama Reds.
Ia pun menjadi salah satu dari sedikit pemain yang bersinar di era semenjana Roy Hodgson dan bangkit di bawah Kenny Dalglish.
Perlahan tapi pasti, ia menjadi favorit The Kop. Lucas terpilih sebagai pemain terbaik Liverpool 2011.
Lucas Leiva admits his deep gratitude to Rafael Benitez will be put to one side for 90 minutes this afternoon.#LFC pic.twitter.com/YNVHu3Z40N
— The Red Post (@The_Red_Post) April 23, 2016
Cobaan berat mendatangi Lucas saat tengah menikmati permainan terbaiknya. Ia didera cedera lutut parah pada November 2011, yang menepikannya hingga akhir musim.
Saat Brendan Rodgers datang, Lucas kembali bugar, memperpanjang kontrak, dan menjadi bagian penting Reds saat hampir meraih gelar juara liga 2013-2014.